MANFAATKAN LAHAN SEMPIT MAHASISWA KKN UNY KELOMPOK G002 SELENGGARAKAN PELATIHAN BUDIDAYA LELE DALAM EMBER

MANFAATKAN LAHAN SEMPIT MAHASISWA KKN UNY KELOMPOK G002 SELENGGARAKAN PELATIHAN BUDIDAYA LELE DALAM EMBER

Semakin banyaknya bangunan tempat tinggal dan gedung, membuat lahan untuk perumahan semakin penuh dan menyisakan sedikit ruang sebagai pekarangan. Berkurangnya lahan pekarangan ini menuntut masyarakat untuk berpikir kreatif dalam pemanfaatannya. Peluang inilah yang ditangkap oleh mahasiswa KKN G002 Padukuhan Pucunggrowong, Desa karang Tengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya lele dan menanam sayuran secara hidroponik.

Pelatihan budidaya lele dalam ember (Budilember) dilaksanakan di kediaman Bapak Dukuh Pucung Growong pada hari Minggu, 13 September 2019 dengan mengundang masyarakat setempat dan menghadirkan 2 pembicara yaitu Bapak Wawan Kurniawan dan Maryoto sebagai aktivis lingkungan hidup. Kegiatan ini merupakan program kerja kelompok KKN UNY G002 bimbingan Ibu Annisa Fillaeli, M.Si. yang dilaksanakan oleh 7 mahasiswa yaitu Rafid Zuhdi Nugroho (Pend. Mekatronika), Ridwan Nur Prasetyo (Pend. IPS), Elsanti Devi R (Pend. IPS), Anita Saraswati (Teknologi Pendidikan), Rismawati (Pend. Bahasa Jawa), Sonya Ambar Aji (Pend. Biologi), dan Hanis Ristiyana (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia). Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul melalui bidang kewirausahaan.

Menurut kelompok KKN G002, pelatihan budidaya lele dalam ember ini diselenggarakan agar masyarakat mampu memanfaatkan lahan pekarangan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani dan sayuran, serta menambah nilai ekonomi masyarakat jika ditekuni. 

Kegiatan ini dimulai dengan materi yang disampaikan oleh 2 pembicara berkaitan dengan alat dan bahan yang diperlukan, teknik dan cara pembuatan, pemeliharaan, dan pemanenan hasil, kemudian dilanjutkan praktik pembuatan media.

Menurut Wawan Kurniawan, budidaya lele dalam ember 80 liter mampu menghasilkan 60-100 ekor lele dalam sekali panen (2 bulan). Selain itu tanaman hidroponik seperti kangkung dapat dipetik setiap 14 hari sekali. Sedangkan air residu dari budidaya lele ini dapat digunakan sebagai pupuk cair.

Maryoto menjelaskan dengan bahan-bahan yang mudah dan murah kita dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk berbagai hal positif dan memberikan keuntungan bagi kita.

 Kegiatan ini mendapat respon yang positif dari warga masyarakat sekitar Padukuhan Pucung Growong. Bapak Kirmadji selaku Kepala Dukuh mengungkapkan bahwa budidaya lele dalam ember menjadi ide bagus dalam pemanfaatan lahan pekarangan sehingga harus dibagikan kepada masyarakat yang lebih luas lagi. (Ridwan Nur Prasetyo)