PENTINGNYA PUBLIKASI INTERNASIONAL BAGI MAHASISWA MAGISTER DAN DOKTORAL

PENTINGNYA PUBLIKASI INTERNASIONAL BAGI MAHASISWA MAGISTER DAN DOKTORAL

Publikasi internasional merupakan sarana untuk berkomunikasi antar masyarakat ilmiah dari berbagai negara. Hasil riset di Indonesia akan memberikan manfaat lebih luas setelah dipublikasikan tidak hanya dalam scope nasional. Publikasi internasional terkait hasil-hasil penelitian di Indonesia juga akan memberi dampak lain, yaitu menunjukkan posisi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air. Akan tetapi, untuk bisa menembus publikasi internasional diperlukan upaya-upaya yang strategis dan cerdas, buka Assoc. Prof. Dr. Mohamed Nor Azhari Azman dari UPSI Malaysia dalam kegiatan Studium Generale yang diadakan bidang Publikasi PPs UNY.

Nor Azhari menjelaskan bahwa publikasi dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa pascasarjana UNY dalam menulis artikel ilmiah sehingga dapat dipublikasikan di seminar internasional terindeks Scopus, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional terindeks, dan jurnal internasional bereputasi. Publikasi juga dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa pascasarjana UNY untuk mendapatkan teknik-teknik/strategi penulisan artikel secara langsung dari naras umber yang berpengalaman, sehingga mahasiswa dapat sedini mungkin mempersiapkan draf artikel yang akan dipublikasikan.

Lebih lanjut Nor Azhari menjelaskan bahwa publikasi menjadi bukti utama orisinalitas penelitian yang dilakukan serta dapat menjadi modal rekam jejak peneliti sebagai akademisi. Penulis atau peneliti dapat membangun jejaring internasional melalui publikasinya tersebut. Jejaring internasional yang dapat terbangun bisa terjadi apabila jurnal ilmiah banyak dijadikan sumber referensi dan juga dikutip dalam jurnal ilmiah peneliti lain. Bahkan semakin banyak jurnal ilmiah tersebut dikutip oleh peneliti lain, akan semakin tinggi juga reputasi peneliti sebagai akademisi. “Hal itu menjadi penting terutama untuk meningkatkan reputasi peneliti yang berprofesi sebagai dosen,” tutup Nor Azhari sebelum sesi tanya jawab. (ant)