Sebuah diskusi menarik tersaji dalam acara bedah buku bertajuk Kuliah Keistimewaan Yogya: 15 Materi tentang Keistimewaan DIY Untuk Mahasiswa yang diadakan di Digital Library Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (26/11). Buku yang ditulis oleh Dr. Haryadi Baskoro, co-founder dan peneliti Forhannas, mengupas aspek keistimewaan Yogyakarta dari perspektif kampus dengan kompetensi yang jelas. Acara ini menghadirkan para pakar sebagai pembicara, termasuk Ketua Komisi D DPRD DIY RB. Dwi Wahyu B., M.Si dan Guru Besar FBSB UNY Prof. Sri Harti Widiastuti. Diskusi berlangsung interaktif dengan dosen dan mahasiswa yang hadir.
Buku ini menjelaskan tentang Mata Kuliah Keistimewaan Yogya (MKKY) yang dirancang sebagai salah satu bentuk inovasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi para mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). MKKY mengantarkan para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman multidimensional di luar program studi yang ditekuninya. Kecuali itu, mata kuliah ini mendekatkan para mahasiswa dengan tatanan kehidupan masyarakat di tempat mana mereka berkuliah.
Pada saat yang sama, MKKY menambah wawasan, memantik pikiran kritis, inovatif, kreatif dan solutif tentang pembangunan di DIY. Keistimewaan DIY sebagai proses pembangunan itu related dengan ilmu apa pun yang sedang dipelajari. Mahasiswa jurusan ilmu politik bisa mengkaji isu-isu pemerintahan DIY yang unik. Mahasiswa jurusan ekonomi bisa meneliti soal kesejahteraan rakyat yang merupakan tujuan Keistimewaan DIY sedangkan mahasiswa jurusan ilmu hukum mempelajari UU Keistimewaan.
Standar Kompetensi (SK) dari Mata Kuliah Keistimewaan Yogya (MKKY) ini dirumuskan, setelah mengikuti Kuliah Keistimewaan Yogya diharapkan mahasiswa mampu/cakap memahami sejarah dan konsep Keistimewaan DIY, mempraktikkan nilai-nilai Keistimewaan DIY, dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan Keistimewaan DIY. SK itu dijabarkan dalam 15 Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator-indikatornya (I), yang materinya disajikan dalam 15 Bab. MKKY bisa disajikan dalam 15 kali pertemuan kuliah maupun block teaching yang singkat serta praktek riset lapangan yang sifatnya partisipatif.
Dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, kegiatan ini merupakan agenda rutin Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY yang bekerjasama dengan Perpustakaan UNY dalam rangka bedah buku ‘Kuliah Keistimewaan Yogya’. Kepala Perpustakaan UNY Prof. Sulis Triyono menyambut baik kerjasama ini dan berharap kedepannya dapat makin ditingkatkan.
Bedah buku ini menjadi momentum refleksi bersama untuk memahami lebih dalam tentang keistimewaan Yogyakarta sebagai model unik dalam sistem pemerintahan Indonesia. Acara seperti ini juga diharapkan menjadi sarana untuk memperluas wawasan dan menciptakan kolaborasi lintas disiplin yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di lingkungan universitas