Perguruan Tinggi Selayaknya Terapkan Artificial Intelligence

Prof. Imam Robandi

Kemampuan utama Artificial Intelligence (AI) adalah menyederhanakan permasalahan atau kasus yang kompleks agar lebih mudah dipahami. AI dapat mengumpulkan big data, dan mengolahnya menjadi output kinerja yang lebih berkualitas. AI diharapkan dapat mendukung pekerjaan manusia secara efisien dan sempurna. Hal ini dikatakan Prof. Imam Robandi dalam Workshop Peningkatan Kinerja Universitas Negeri Yogyakarta di Tawangmangu, Sabtu (24/8). Guru Besar bidang Teknik Sistem Tenaga, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tersebut menjelaskan bahwa AI dapat masuk dalam berbagai bidang dalam kemanusiaan, misalnya bidang kesehatan. “Alat kesehatan di Rumah Sakit Ulin Kalimantan sudah ada yang berbasis AI” paparnya. Dicontohkan bahwa Angiografi memudahkan dokter dalam mentreatment ring jantung koroner pada pasiennya, Flouroskopi dapat memindai tubuh bagian dalam pasien secara real-time serta CT Simulator membantu proses perawatan radiasi. Imam Robandi juga memaparkan bahwa AI sudah ada pada aktivitas keseharian seperti dalam bidang komunikasi dengan membuat, menerima, dan memproses berbagai komunikasi secara real-time misalnya pesan teks, email, panggilan, panggilan video, Whatsapp, Zoom, dan sebagainya. Dalam bidang hiburan AI merancang dan menikmati pertunjukan audiovisual misalnya musik, audio, video, permainan, dan sebagainya untuk disiarkan dan disiarkan ke seluruh dunia. “Perilaku pembayaran menuju masyarakat non-tunai melalui AI, contohnya QRIS. Keamanan siber modern memastikan metode pembayaran di seluruh dunia” ungkapnya.

Menurut Ketua Dewan Profesor ITS tersebut sudah selayaknya perguruan tinggi menerapkan AI untuk integrasinya. “AI merupakan keharusan di era persaingan yang sangat ketat berdasarkan kreativitas dan efisiensi” ujar Imam Robandi. Meminimalkan kerugian pembelajaran, memastikan informasi terkini, menghubungkan perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia serta menjawab tantangan masa kini. Kegiatan penelitian memerlukan proses yang berulang-ulang dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi sehingga melalui self-driving laboratory akan meningkatkan produktivitas dan efektivitas. Pada akhir paparannya Imam Robandi mengajak civitas akademika UNY untuk dapat menggunakan AI dengan sebaik mungkin karena pada era sekarang penggunaan alat bantu ini merupakan sebuah keniscayaan.

Dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto, workshop ini diikuti oleh lebih dari 450 peserta terdiri dari dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas Pendidikan, akuntabilitas, pengembangan sumber daya manusia, penguatan reputasi dan peringkat serta perencanaan dan pengambilan keputusan. Dengan mengevaluasi kinerja secara rutin dan sistematis, UNY dapat terus meningkatkan kualitas dan relevansi layanannya, yang pada akhirnya akan mendukung visi dan misinya sebagai institusi pendidikan yang unggul.

Pembicara lain dalam workshop ini adalah Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNY Prof. Suyanto. Dalam paparannya Suyanto mengatakan seiring dengan UNY menjadi PTN BH maka perlu perubahan budaya kerja sebagai PTN BH. “MWA bersama Rektor dan Senat Akademik Universitas (SAU) mewujudkan budaya kerja PTN BH UNY yang unggul, kreatif dan inovatif berkelanjutan” katanya. Hal tersebut akan terwujud melalui kepemimpinan yang kuat dan efektif (Effective Leadership), rasa memiliki bagi seluruh warga struktural maupun non struktural (Ownership), ada transformasi yang tersistem (Systemic Transformation), efisiensi dalam pengelolaan sumber daya (Efficiency) serta penciptakan layanan, produk dan outcome yang memiliki daya saing (Competitiveness).

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY tersebut mengemukakan rambu komitmen dosen/tendik/pejabat dalam konteks tata kelola UNY yang baik dan akuntabel yaitu jangan berbuat melampaui wewenang, jangan menyampuradukkan wewenang serta jangan menyalahgunakan wewenang. Sehingga dampak budaya kerja PTN BH UNY mencapai tingkat tahapan yang sukses melalui Growth, yaitu aspek kuantitatif semata pada awalnya, Progress dengan unsure tik seperti disiplin, jujur, dan menaati norma. Akhirnya akan sukses baik itu sisi humanisme, moralitas, dan spiritualitasnya.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU
IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat