Aplikasi Antrian Online Real Time ‘MediQueue’ untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat Karya Mahasiswa FT UNY

Anggota tim

Di era digital yang serba cepat ini, teknologi terus mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, termasuk sektor kesehatan. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa UNY adalah membuat aplikasi antrian untuk pelayanan kesehatan, yang dirancang untuk mengatasi masalah umum terkait antrian dan waktu tunggu untuk pelayanan di rumah sakit, puskesmas, klinik ataupun dokter praktek. Aplikasi antrian ini diharapkan dapat merevolusi pengalaman pasien dan operasional pelayanan kesehatan, serta teknologi dan fitur utama yang terlibat dalam pengembangannya.

Sekelompok mahasiswa UNY mendapat anggaran terdanai dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Mereka adalah Nasywa Fauziyah, Fidhella Devin Permata, Ririn Syinta Amelia, dan Surya Adi Saputra dari Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY. Para mahasiswa tersebut menciptakan aplikasi antrian layanan kesehatan dengan didampingi oleh mentor Nova Suparmanto, S.Pd., M.Sc. dari Teknik Industri FT UNY.

Ketua Tim P2MW Nasywa Fauziyah mengatakan antrian pelayanan kesehatan adalah masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien. Waktu tunggu yang lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan, frustrasi, dan bahkan memperburuk kondisi pasien. “Di sisi lain, tempat pelayanan kesehatan sering menghadapi tantangan dalam mengelola jadwal dan alur pasien secara efisien. Inilah mengapa aplikasi antrian MediQueue menjadi solusi yang sangat dibutuhkan” katanya. Sehingga adanya aplikasi ini mempermudah pasien untuk menjadwalkan dan membuat janji dengan mudah tanpa harus menghubungi rumah sakit secara langsung. Menurut Fidhella Devin Permata aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur notifikasi yang bisa memberitahu pasien mengenai status antrian mereka, waktu kedatangan, dan perubahan jadwal, serta jadwal konsumsi obat yang dapat membantu pasien tetap terinformasi.

Diungkapkan Surya Adi Saputra bahwa tim ini mengalami kekurangan dan tantangan di implementasi ke instansi kesehatan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, keterbatasan akses tidak semua pasien memiliki akses ke perangkat digital atau internet yang diperlukan untuk menggunakan aplikasi antrian online. “Ini menjadi kendala kami terutama bagi pasien dari kalangan kurang mampu atau lasian yang kurang familiar dengan teknologi” papar Surya.

Menurut Ririn Syinta Amelia, aplikasi yang dikembangkan sudah memenuhi kebutuhan pasar karena telah dilakukan validasi tahap awal dengan mengunjungi berbagai instansi. Produk MediQueue ini sudah divalidasi tahap awal ke beberapa instansi layanan kesehatan yaitu, Rumah Sakit Pratama Yogyakarta, Puskesmas Kasihan II, dan Dinas Kesehatan DIY. Saat ini produk MediQueue sudah selesai untuk uji fungsional di lab (alpha testing) dan akan dilanjutkan untuk uji beta testing di real customer dengan penjajakan kerjasama dengan instansi yang tepat untuk menguji coba aplikasi tersebut.

Penulis
Nasyfa Fauziah
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus