PPK Ormawa UNY Wujudkan Smart Village Berbasis Ecorural dan Technology Transformation

Salah satu kegiatan PPK Ormawa di Klaten

Tim PPK Ormawa UNY wujudkan Smart Village berbasis Ecorural dan Technology Transformation di desa Cucukan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan tim berlangsung sejak 1 Juni hingga Oktober mendatang. Tim PPK Ormawa ini diketuai oleh Wahyullah, mahasiswa program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Beranggotakan 15 mahasiswa UNY dengan latar belakang beragam. Bermula dari melihat banyaknya potensi yang ada di desa Cucukan, menarik tim untuk berusaha mengembangkan desa tersebut. Terdapat 5 proyek literasi yang berusaha dikembangkan di desa Cucukan, yaitu Cucukan Nguri Alam, Cucukan Jamantri Sampah, Cucukan Wani Usaha, Cucukan Herba Jiwanta, dan Cucukan Unggul Jiwanta.

Wahyullah menjelaskan bahwa program Ecorural ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mewujudkan pembangunan desa secara  berkelanjutan pada sektor lingkungan. “Nah untuk sustainability  maka terbentuklah program desa cerdas melalui transformasi teknologi,” terangnya, Jumat (9/8/2024).

Proyek yang pertama adalah Cucukan Nguri Alam, program ini dilakukan dengan metode edukasi dan pelaksanaan kegiatan lapangan berupa bersih-bersih lahan taman toga sebagai tempat budidaya ikan, pembuatan sarana prasarana tempat budidaya ikan, penyebaran benih ikan, serta penanaman pohon buah. Sasaran program ini, di antaranya masyarakat desa, karang taruna, dan KWT.

Ada pula program Cucukan Jamantri Sampah  yakni  metode edukasi dan pendampingan secara bertahap mulai dari pemilahan sampah, produksi, pengemasan, hingga pemasaran berbagai macam produk Eco-Enzyme. Sasaran program ini, diantaranya masyarakat desa dan PKK Desa Cucukan.

Selain dua program itu, Wahyullah turut menyampaikan terkait 3 program lain, yaitu Cucukan Wani Usaha, Cucukan Herba Jiwanta, dan Cucukan Unggul Jiwanta. Cucukan Wani Usaha berfokus pada pembuatan produk daun kelor dimulai dari produksi hingga pemasaran, digital marketing, dan sosialisasi pembuatan PIRT. Sasaran program ini adalah UMKM Desa Cucukan. “Kami melihat banyaknya UMKM, tetapi banyak UMKM  yang belum memiliki izin usaha dan sertifikat halal. Kemudian fokus lainnya memanfaatkan potensi desa yakni banyaknya tanaman daun kelor untuk diolah menjadi kue kering dengan berbahan dasar daun kelor, kemudian susu daun kelor. Hal ini sedang dalam tahap uji coba untuk diterapkan,” tukas mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga UNY itu.

Program lain yang tidak kalah menarik ialah cucukan herba jiwanta berupa penyuluhan dan pengarahan kepada masyarakat dimulai dari penyuluhan terkait toga, pembersihan lahan toga yang terbengkalai, pengolahan tanah, penanaman toga, dan pembuatan instalasi penyiraman otomatis di lahan tersebut. Sasaran program ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT). “Hal ini melihat kesibukan ibu-ibu tani sehingga dirancang penyiraman otomatis melalui handphone agar tetap terkontrol lahan TOGA-nya,” ujarnya.  Terakhir,  Cucukan Unggul Jiwanta, program ini dilaksanakan dengan metode pendampingan belajar dan edukasi manajemen organisasi yang sasarannya bagi anak-anak dan karang taruna Desa Cucukan.

Sebagai informasi, program ini dilakukan hingga Oktober 2024. Program ini dijalankan oleh sejumlah mahasiswa UNY angkatan 2021 dan 2022, dan didanai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

 

Penulis
Silmi Sirati Suailo & Karisma Nur Fitria
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat