Orang bisa terkena penyakit infeksi bila daya tahan tubuhnya lemah serta terjadi kontak dengan penyebab infeksi. Pencegahannya adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, membiasakan untuk cuci tangan dan melaksanakan food safety. Demikian dikatakan dr. RL Ambardini dari FIK UNY dalam penyuluhan kesehatan bagi dosen dan karyawan UNY di Ruang Sidang Senat UNY, Kamis (26/9). Menurutnya daya tahan tubuh dijaga melalui penerapan hidup sehat dengan rajin berolahraga, menerapkan pola makan bergizi seimbang dan mengelola stres. “Safe food hadling meliputi kebersihan makanan, pemisahan, cara memasak serta penyimpanannya” kata Ambardini.
Pembicara lain, dr. Novita Intan Arofah dalam paparannya mengatakan bahwa penyebab infeksi adalah bakteri, virus, jamur dan parasit. “Contoh penyakit yang disebabkan bakteri yaitu demam tifoid dan TBC” kata Novita. Sedangkan infeksi virus menyebabkan penyakit cacar air atau influenza. Panu atau kurap disebabkan oleh jamur dan malaris disebabkan oleh parasit.
Kegiatan bertema ‘Strategi Pengelolaan Dan Pencegahan Penyakit Infeksi’ diikuti oleh 60 orang dosen dan karyawan UNY. Dibuka oleh Kepala Biro UPK UNY Sukirdjo, yang dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai pekerja di UNY akan mencapai hasil maksimal jika sehat jasmani dan rohani. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kita untuk menuju sehat” kata Sukirdjo. Menurutnya dalam bekerja harus pandai mengatur diri dan waktu, untuk itu kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat sekaligus lebih dapat mengenal tentang kesehatan diri.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin layanan kesehatan UNY dan dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan pada dosen dan karyawan tentang penyakit infeksi. Salah satu peserta, Muhsinatun Siasah mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu para karyawan dan dosen dalam menjaga kesehatannya, karena para dosen dan karyawan telah disibukkan dengan pekerjaan keseharian sehingga cenderung lalai dalam memperhatikan kesehatannya. Muhsinatun berharap kegiatan ini dapat secara rutin diadakan dengan paparan berbagai permasalahan kesehatan lainnya. Selain penyuluhan kesehatan, para peserta juga diberikan pemeriksaan cek gula darah, kolesterol dan asam urat secara gratis. (Dedy)