Roro Wilis, Putri Pengrajin Batu Akik Peraih IPK Tertinggi Wisuda UNY

Roro Wilis dan keluarga

Roro Wilis, S.Pd adalah mahasiswa peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi jenjang sarjana dalam wisuda UNY periode Mei 2024. Mendapat IPK 3,98 membawanya bergelar Cum Laude dengan masa studi 3 tahun 8 bulan. Roro Wilis dilahirkan oleh keluarga sederhana dari pasangan Hari Winarto dan Anik Kusmiati (alm). Hari Winarto bekerja sebagai wirausaha batu akik dengan pendapatan tak menentu sehingga Roro Wilis menjadi salah satu mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah selama studi di UNY.

Gadis kelahiran 14 Desember 2001 tersebut diterima pada program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik melalui jalur SNMPTN. “Saya memilih Pendidikan Sejarah UNY pada pilihan pertama dan diterima” kata Roro Wilis, Senin (27/5). Kemantapannya memilih prodi Pendidikan Sejarah dilandasi minat seputar kesejarahan sejak duduk dalam bangku SMA.

Menurut alumni SMA 1 Pacitan itu, dalam kacamata khalayak umum mata pelajaran sejarah dirasa kurang mendapat atensi dari siswa, namun beragam kompetisi dan lomba akademik seputar rumpun sosial yang pernah diikuti sejak SMA, baik olimpiade geografi tingkat kabupaten sampai provinsi, olimpiade ekonomi ataupun sejarah tingkat nasional yang diadakan oleh beberapa universitas di Jawa Timur, membuat sejarah menjadi salah satu mata pelajaran yang menarik minat Roro Wilis untuk dipelajari lebih jauh. “Selain itu, ayah saya selalu mengajarkan prinsip dimana sebuah pilihan harus senantiasa diperjuangkan walaupun memiliki beragam risiko, maka senantiasa bertanggungjawablah pada hal itu” paparnya. Roro Wilis tidak ingin mengambil jurusan yang dianggap trend jika itu bukan passionnya. Oleh karena itu, prinsip tersebut pula berlaku ketika ia memilih pendidikan sejarah untuk didalami lebih lanjut yaitu senantiasa bertekad agar sungguh-sungguh dalam perkuliahan sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

Warga Jalan Cut Mutea, Kebon, Ploso, Pacitan itu berkisah selama menjadi mahasiswa, beragam pengalaman telah didapatkan salah satunya perihal manajemen waktu. “Apabila bangku SMA lebih banyak dihabiskan untuk mempelajari seputar pedalaman akademik, maka saya imbangi pula dengan pengalaman organisasi di masa perkuliahan” ujar Roro Wilis. Pada tahun pertama dan kedua ketika perkuliahan dilakukan secara daring akibat pandemi Covid-19, ia tidak hanya menghabiskan waktu untuk belajar materi perkuliahan tetapi juga aktif ikut dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah. Walaupun beragam program kerja di himpunan mahasiswa terbilang padat, Roro Wilis terbiasa memprioritaskan tugas-tugas perkuliahan yang lebih dekat dengan deadline untuk dikerjakan lebih dahulu. Sebelum perkuliahan dimulai, setidaknya ia harus membaca ataupun mencari referensi mengenai materi yang akan diajarkan oleh dosen sehingga hal-hal yang sulit dimengerti dapat ditanyakan saat pembelajaran. Setelah semuanya selesai, Roro Wilis dapat mengikuti berbagai program kerja di Himpunan Mahasiswa mulai dari MC PKKMB Program Studi Pendidikan Sejarah tahun 2021, panitia acara dalam Hari Keakraban (HAKRAB) 2022, kompetisi sejarah di Gelora Historia 2021 dan sebagainya secara maksimal.

Metode prioritas masih berlanjut pada tahun ketiga, ketika perkuliahan telah diadakan secara luring dimana Roro Wilis masih tergabung dalam Himpunan Mahasiswa sebagai senior dalam divisi PSDM yang mengatur program kerja PKKMB dan HAKRAB. “Walaupun demikian, saya juga memiliki kesempatan untuk mewakili program studi untuk menjadi salah satu kandidat Mahasiswa Prestasi di tahun 2022 serta mengikuti beragam proyek penelitian dengan dosen sehingga  dapat memperdalam pengalaman untuk menulis karya ilmiah” kata Roro Wilis. Baginya materi perkuliahan ataupun kompetisi akademik memang perlu tetapi pengalaman yang didapatkan ketika berorganisasi juga memiliki peranan penting bagi perkembangan banyak skill, seperti cara berkomunikasi di depan khalayak dan relasi pertemanan juga semakin meluas sehingga bisa mengaplikasikan teori-teori di buku dalam kehidupan sehari-hari.

Roro Wilis mengakhiri wawancara dengan pesan bahwa yang diperlukan untuk meraih IPK tinggi adalah konsisten. “Ketika sesuatu telah menjadi pilihan maka usahakan kerjakan dengan all out atau maksimal sehingga tidak menyesal dengan hasil yang diperoleh. Akan tetapi, sesekali melepas penat seputar perkuliahan tentu diperlukan sebagai strategi agar tetap fokus” tutupnya.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak