Arah kebijakan Dirjen Dikti Kemendikbud kedepan adalah peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan, peningkatan pengelolaan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan, penjaminan mutu pendidikan dan peningkatan tata kelola pendidikan. Dengan program prioritas pada peningkatan daya tampung melalui kebijakan afirmasi berupa penyediaan bantuan pendidikan, penyelenggaraan model pembelajaran inovatif dengan memanfaatkan teknologi (blended learning) untuk merespon revolusi industri 4.0, penyediaan dosen yang berkualitas dan merata, penguatan kapasitas dan akselerasi akreditasi dan penyederhanaan jumlah dan penggabungan perguruan tinggi. Kelima program prioritas ini akan menjadi acuan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019 – 2024. Demikian disampaikan Aris Junaidi Plt. Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan dalam Studium Generale di Auditorium UNY, Senin (20/1). Hal yang menarik dipaparkan Aris Junaidi adalah perguruan tinggi yang sudah terakreditasi A diberi otonomi yang seluas-luasnya. “Boleh membuka dan menutup prodi sesuai kebutuhan” paparnya. Bahkan menurut Aris lama akreditasi juga dapat diperpanjang hingga 10 tahun. Program studi yang 80% tidak terserap oleh dunia industri akan ditutup. Hal tersebut akan disosialisasikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim dalam waktu dekat. Aris Junaidi dalam kesempatan ini juga mendorong agar semangat merdeka dalam belajar dapat masuk dalam pembelajaran di perguruan tinggi. Prodi yang dipelajari menjadi starting point, dapat mengambil mata kuliah prodi lain di luar fakultas/di kampus lain. Sementara pembelajaran di kelas bersifat diskusi,problem solving, dan higher order thinking. Dosen hanya sebagai penggerak dan memfasilitasi pembelajaran mahasiswanya secara independen. Dengan demikian prioritas utama di perguruan tinggi dan Kementerian dalam lima tahun ke depan adalah penciptaan SDM unggul pemimpin masa depan dengan proses utama pembinaan, pembelajaran dan pencetakan karakter mahasiswa perguruan tinggi.
Kegiatan bertema ‘Arah Kebijakan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi’ dibuka oleh Rektor UNY Sutrisna Wibawa. “Kegiatan ini dalam rangka mengawali perkuliahan semester genap tahun akademik 2019/2020” kata Sutrisna Wibawa. Rektor juga menyampaikan materi tentang capaian program 2019 dan rencana program 2020. Studium General diikuti oleh lebih dari 1000 orang dosen dari seluruh fakultas di UNY. (Dedy)