Sebelum kita memulai pasti sudah ada sesuatu sebelumnya, jadi kita tidak mengawali sesuatu dari nol. Maka jadilah transformasi yaitu dari apa yang telah kita refleksikan baru disusun kembali sejumlah rencana supaya sampai ke tujuan. Yang perlu disusun adalah rencana dan cara mencapai tujuan, bukan tujuannya yang diubah dimana untuk membangun tidak bisa sendiri-sendiri, maka kami punya tagline sinergi dan kolaborasi. Sesuatu yang terserak apabila disinergikan dengan tujuan sama maka akan membentuk kekuatan yang terkonsolidasi. Kolaborasi berarti mengerjakan sesuatu secara bersama. Tujuan disatukan, resources disatukan dan berbagi tugas untuk tujuan yang sama pula. Hal ini disampaikan Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Prof. M. Faiz Syuaib dalam mini seminar yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) UNY, Selasa (16/5). Lebih lanjut Faiz menyampaikan bahwa Indonesia adalah tempat riset yang tidak ada putusnya di dunia saking banyaknya bahan untuk diteliti. “Ada delapan bidang fokus riset yaitu pangan, energi terbarukan, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora pendidikan seni budaya dan lainnya” katanya. Prioritasnya ada pada lima hal yaitu green economy, blue economy, digital economy, tourism dan health independence.
Doktor dari Tokyo University of Agriculture and Technology Jepang itu memaparkan bahwa tujuan riset adalah memaksimalkan yang kita miliki untuk bisa dimanfaatkan demi tujuan bersama, yaitu melindungi, mencerdaskan, menyejahterakan, keadilan dan perdamaian. Pembangunan Indonesia tahun 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan Iptek yang ujungnya adalah peningkatan kontribusi Iptek dalam pembangunan. Sehingga hasil riset harus kembali pada penggunanya yaitu masyarakat umum serta dunia usaha/dunia industri dimana perguruan tinggi punya posisi yang signifikan. “Di Indonesia kita punya tridharma perguruan tinggi yang hebat, karena sumberdaya manusia yang dihasilkan harus meriset dengan teknologi dan hasilnya dikembalikan pada masyarakat” tuturnya.
Dosen IPB tersebut menekankan bahwa pengabdian pada masyarakat merupakan impelentasi hasil riset di perguruan tinggi di masyarakat yang merupakan kegiatan kolaboratif. Sifatnya adalah lokus (sesuai potensi dan kebutuhan wilayah) dan fokus. Tolok ukur pengabdian pada masyarakat adalah teknologi hasil riset yang didelivery ke masyarakat, diterima dan digunakan masyarakat sesuai yang dibutuhkan serta kemanfaatannya bagi masyarakat. Faiz Syuaib berharap agar para dosen LPTK membuat riset yang terkait dengan pendidikan dan kebudayaan karena zaman berubah sangat cepat. Sehingga LPTK tidak hanya mencetak guru tapi juga bagaimana metodologi mengajar, konten mengajar dan bagaimana merespon teknologi.
Kegiatan ini digelar di Hotel UNY dan dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto. Direktur DRPM UNY Prof. Samsul Hadi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka dies natalis ke-59 UNY dimana kinerja perguruan tinggi dapat dilihat dari capaian 8 indikator kinerja utama (IKU) yaitu lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, mengundang praktisi mengajar dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, prodi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta prodi berstandar internasional. “Tugas utama DRPM adalah memaksimalkan hasil IKU, utamanya hasil penelitian, PKM yang dibuktikan dengan publikasi dan HKI” kata Samsul Hadi. DRPM Award ini adalah untuk mengapresiasi IKU ke-5 dengan harapan dosen UNY terpacu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan PKM serta luarannya.
Dalam kegiatan ini juga dianugerahkan DRPM Award pada dosen yang memenuhi syarat. Tahun 2023 terdapat lima anugerah DRPM Award yaitu Peraih Publikasi SCOPUS terbaik, Peraih Sinta Score Years Terbaik, Penghargaan Institusi/Fakultas meliputi peraih hibah penelitian terbanyak, peraih hibah penelitian pada masyarakat dan peraih HAKI.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono