Prof. Madya. Dr. Nor’ain Mohd Tajudin Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia memberikan materi kuliah bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY dalam rangka visiting professor baru-baru ini. Beliau memberikan materi tentang Tujuan Belajar Matematika.
“Kurikulum matematika bertujuan untuk menghasilkan individu-individu yang secara matematis fikrah, yang berarti individu-individu yang dapat berpikir secara matematis, kreatif dan inovatif serta kompeten dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan matematika secara efektif dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, berdasarkan pada sikap dan nilai-nilai sehingga mereka mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari mereka, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan abad ke-21,” katanya.
Nor’ain Mohd Tajudin menjelaskan, pada kurikulum matematika sekolah dasar, 4 elemen kunci yang berkontribusi pada pengembangan modal manusia yang memiliki fikrah matematika yaitu area pembelajaran (angka & operasi, pengukuran & geometri, hubungan & aljabar, statistik & probabilitas serta matematika terpisah), nilai (nilai matematika, nilai universal), keterampilan (keterampilan matehamtical, keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan abad ke-21), dan Proses (pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, representasi, koneksi)
Dalam pemecahan masalah matematika ada heuristik, strategi dan algoritma. Pada heuristik, meliputi prosedur dalam menyelesaikan setiap kelas masalah. Penerapan heuristik dalam memecahkan masalah apa pun tidak akan menjamin bahwa siswa akan dapat memecahkan masalah, menghasilkan jawaban yang benar atau menangani masalah dengan cara yang sama
Sedangkan pada strategi meliputi prosedur dalam memecahkan jenis masalah tertentu, ketika strategi diterapkan dalam memecahkan masalah, ini akan menjamin bahwa semua siswa akan dapat memecahkan masalah dengan benar tetapi tidak dengan cara yang sama, namun jika suatu strategi gagal menghasilkan solusi yang tepat, maka strategi tersebut dapat dianggap sebagai kegagalan.
Pemecahan masalah matematika dengan algoritma, daftar instruksi yang terdefinisi dengan baik atau prosedur langkah demi langkah untuk menyelesaikan masalah. Ketika suatu algoritma diterapkan dalam memecahkan suatu masalah, ini akan menjamin bahwa semua siswa akan dapat memecahkan masalah dengan benar dan dengan cara yang sama
Nor’ain Mohd Tajudin menerangkan, langkah pertama pemecahan masalah adalah dengan memahami masalahnya. Misalnya apakah anda mengerti semua kata yang digunakan dalam menyatakan masalah, apa yang anda minta untuk cari atau tunjukkan, bisakah anda menyatakan kembali masalahnya dengan kata-kata anda sendiri, dapatkah anda memikirkan gambar atau diagram yang dapat membantu anda memahami masalahnya, serta apakah ada informasi yang cukup untuk memungkinkan anda menemukan solusi.
Langkah selanjutnya dengan (survei, pertanyaan, baca), model kosakata frayer, dan perangkat mnemonic. Strategi survey, pertanyaan, baca, melibatkan perluasan dan diskusi antara guru dan siswa. Diskusi ini sering mengarah pada pemahaman siswa yang lebih baik tentang masalah tersebut. strategi ini dikembangkan untuk membantu siswa mencapai solusi mereka sendiri melalui diskusi.
Pada model kosa kata Frayer, model frayer adalah peta konsep yang memungkinkan siswa untuk membuat koneksi relasional dengan kata-kata kosa kata. Cara penggunaannya yaitu dengan mengidentifikasi konsep / kata kosakata, mendefinisikan kata dengan kata-kata anda sendiri, serta membuat daftar atau gambar gambar contoh. (witono)