Tingkat literasi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal pengelolaan keuangan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan keuangan mempunyai peran yang signifikan dalam menentukan tingkat kesejahteraan seseorang. Seiring berjalannya waktu ancaman resesi semakin mendekati Indonesia. Agar dapat meminimalisir dampak kemungkinan resesi tersebut diperlukan pengelolaan keuangan yang bijak dan tepat. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan literasi keuangan pada anak-anak. Seperti yang sudah kita ketahui, anak-anak adalah masa depan bangsa. Oleh karena itu untuk menghadapi kondisi perekonomian yang semakin dinamis, anak-anak perlu dibekali dengan literasi keuangan agar dapat bertahan untuk menghadapi hal tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut Tim Matching Fund Tele-Education Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Guru untuk meningkatkan literasi keuangan di sekolah khususnya Sekolah Dasar mengingat sekolah adalah rumah kedua bagi anak untuk belajar dan berkembang. Agar literasi keuangan di sekolah dapat maksimal, guru sebagai pendamping belajar di sekolah perlu mengetahui pentingnya literasi keuangan di sekolah mengingat tidak adanya mata pelajaran khusus literasi keuangan pada kurikulum pendidikan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan di lingkungan sekolah sehingga dapat mencetak generasi melek keuangan.
Transformasi di dunia digital berakibat kepada gaya pembelajaran dan kebiasaaan anak-anak di lingkungan Sekolah Dasar yang semula verba dan visual saat ini beralih menjadi virtual. Perubahan positif dimana saat ini anak-anak Sekolah Dasar lebih kreatif dan inovatif, terdapat juga perubahan negatif di mana terjadi penurunan signifikan terhadap motivasi belajar anak-anak terhadap literasi keuangan di Sekolah Dasar. Oleh karena itu, diperlukan gaya belajar yang mampu menopang motivasi literasi keuangan bagi anak Sekolah dasar yang menarik dan inovatif. Salah satu gagasan gaya pembelajaran menarik adalah Virtual Reality (VR) dan buku literasi keuangan yang dilengkapi dengan Augmented Reality (AR). AR dan VR yang dibungkus dengan tampilan yang menarik untuk anak-anak Sekolah Dasar. namun, diperlukan keahlian seorang guru untuk mengaplikasikan ilmu tersebut. sehingga, workshop pembelajaran literasi keuangan berbasis VR dan AR sangat diperlukan.
Workshop pembelajaran literasi keuangan berbasis AR dan VR diawali dengan opening remark yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Bapak Didik Wardaya, S.E., M.Pd., M.M. Selanjutnya memasuki acara inti yaitu sesi workshop dengan pemberian materi pertama mengenai growth mindset oleh Prof. Suyanto, Ph.D untuk mengembangkan pola pikir peserta workshop. Tidak berhenti disitu, Dr. Ratna Candra Sari, S.E., M.Si., CA, CFP. turut memberikan materi literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman peserta akan pentingnya pemberian pembelajaran literasi keuangan kepada anak-anak terutama yang masih di jenjang Sekolah Dasar. Setelah sesi materi, tim peneliti Tele-Education memberikan demonstrasi produk berupa pembelajaran literasi keuangan dengan menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Pada kegiatan ini berlangsung meriah dan para peserta Guru dari SD IT LHI Kotagede, SD IT Lukman Al Hakim Sleman, MI Al Islam, SD IT Cendekia, SD Muhammadiyah Sokonandi, SD Muhammadiyah Pakel, SD Muhammadiyah Jogokariyan, dan SD Muhammadiyah Sapen sangat bersemangat mencoba teknologi tersebut. Dengan adanya demonstrasi produk ini, diharapkan para Guru SD dapat mengenalkan teknologi sistem pembelajaran AR dan VR kepada para siswanya.
Penulis : Afandi Fajar
Editor : Dedy