Prof Sugiyono Bangun Masjid dari Buku

Masjid Prof. Sugiyono

Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd memang dosen yang sangat produktif menulis buku. Sampai saat ini sudah ditulis 25 buku, 20 buku di antaranya bidang Metode Penelitian dan Statistik. Sebagian royalti dari menulis buku digunakan untuk membangun masjid di Banyumas.

Berkat produktivitas dan keaktifan Pembina Sekolah Penelitian Indonesia (SPI) ini, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) telah menganugerahkannya tiga piagam penghargaan. Pertama Rekor MURI sebagai Penulis Terbanyak di Indonesia bidang Metode Penelitian (tahun 2018). Kedua Rekor MURI sebagai Penulis Terbanyak Best Seller di Indonesia bidang Metode Penelitian (2019). Ketiga Rekor MURI sebagai Nara Sumber Tunggal Peserta Terbanyak (tahun 2020). Kedua puluh buku bidang Metode Penelitian dan Statistik yang ditulis terdiri 1. Metode Penelitian Administrasi. 2. Metode Penelitian Bisnis. 3. Statistik Parametris untuk Penelitian. 4. Statistik Nonparametris untuk Penelitian. 5. Metode Penelitian Kuantitatif. 6. Metode Penelitian Kualitatif. 7. Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). 8. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D). 9. Metode Penelitian Tindakan Komprehensif (Action Research). 10. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. 11. Metode Penelitian Manajemen. 12. Metode Penelitian Kebijakan. 13. Metode Penelitian Evaluasi. 14. Metode Penelitian Pariwisata. 15. Metode Penelitian Kesehatan. 16. Metode Penelitian Komunikasi. 17. Cara Mudah Menulis Skripsi Tesis dan Disertasi. 18. Metode Penelitian Sumber Daya Manusia. 19. Analisis Data dengan SPSS dam Lisrel. 20. Metode Penelitian Pendidikan.

Prof Sugiyono Jumat (9/9) menjelaskan, sebagian royalty dari penjualan buku digunakan untuk membangun masjid di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Masjid dengan luas bangunan 350m2 di atas tanah seluas 1.300m2 itu diberi nama “MASJID PROF. DR. SUGIYONO RUSTI”. Masjid telah diresmikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada 28 Agustus 2022 lalu,” jelasnya.  Ditambahkan acara peresmian juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, PDTT, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof Dr Sumaryanto MKes, Direktur Pendidikan Kejuruan Kemendikbudristek Dr Wardana Sugianto MPd, Bupati Banyumas, Camat Kebasen, dan Kepala Desa Cindaga. Acara juga diisi pengajian yang bertema “Amalan Membangun Masjid” oleh Prof Dr Ahmad Dardiri MHum dosen UNY. 

Dalam sambutannya, Menteri Abdul Halim menyampaikan, masjid dengan nama politikus, pelaku bisnis, dan kiai sudah ada beberapa, tetapi masjid dengan nama dosen baru ini, yaitu Masjid Prof Dr Sugiyono-Rusti. “Semoga masjid dengan nama dosen dapat menginspirasi dosen-dosen lain untuk membangun masjid,” katanya. Masjid selain berfungsi untuk sarana ibadah juga dapat berfungsi untuk kegiatan sosial dan ekonomi. Menteri juga mendoakan agar masjid dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar dan orang-orang yang sedang di perjalanan dan menjadi masjid yang makmur.

Penulis : Fie/KRJogja

Editor : Dedy