Mahasiswa KKN UNY Hendaknya Dapat Membuat Karya Monumental

1
min read
A- A+
read

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan bersama tim KKN

Penerimaan masyarakat cukup bagus dan program-programnya juga cukup baik, dan kami berharap dapat berkesinambungan dan berjalan secara kontinyu menunjukkan kekhasan program daerah tersebut. Berkaca dari pengalaman saat membimbing KKN di daerah Gunungkidul dimana banyak ketela yang hanya diolah menjadi  gaplek atau pati harganya murah, akhirnya kami berkolaborasi membuat olahan singkong menjadi kripik dimana agar irisannya baik maka pisau pengirisnya harus tajam. Kami menggandeng Fakultas Teknik untuk membuat rancangan alat pengiris singkong. Demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Edi Purwanta didepan mahasiswa KKN PK UNY di Karanganyar Jawa Tengah, Kamis (7/9). Lebih lanjut diungkapkan bahwa saat ini KKN UNY bersinergi dengan praktik kependidikan bahkan juga dengan praktik industri, yang akan dikembangkan lewat bidang akademik. “Oleh karena itu mahasiswa KKN diharapkan membuat karya yang monumental” kata Edi Purwanta. Hal monumental itu misalnya tentang olahraga kontemporer yang dapat diterapkan di lokasi KKN untuk diidentifikasi dan diajarkan pada masyarakat. Oleh karena itu libatkan masyarakat dalam kegiatan sehingga apabila KKN selesai tetap diingat dan menjadi kenangan. Wakil Rektor juga berpesan agar mahasiswa KKN tetap menjaga kesehatan, jangan terkena trouble, tetap safety dan menjaga nama baik lembaga. Edi Purwanta juga memaparkan bahwa UNY menyediakan dana dua puluh lima juta Rupiah untuk pendanaan kegiatan program di tiap kabupaten. Untuk Kabupaten Karanganyar perlu didiskusikan penggunaannya dengan dosen pembimbing lapangan serta aparat untuk keberlanjutan KKN.

Dodi Setyo Wiarto Perencana Ahli Muda Baperlitbang Karanganyar mengatakan bahwa Kabupaten Karanganyar terbuka luas untuk program KKN dimana hingga Desember 2022 telah menerima hampir 5000 mahasiswa dari berbagai kampus Jawa Tengah dan DIY untuk melakukan KKN di Karanganyar. “Khusus kecamatan Colomadu memang terpisah dari wilayah lainnya yang berada di sebelah timur karena sejarahnya dari kerajaan Mangkunegaran” kata Dodi. Di Colomadu juga tidak ada kelurahan hanya ada desa sehingga pemilihan kepala desanya pun secara langsung. Dodi juga berterima kasih pada mahasiswa KKN UNY yang telah melakukan programnya di Karanganyar dan juga program kependidikan di sekolah, seraya  berpesan bahwa program Bupati untuk wilayah Colomadu adalah pengelolaan sampah. Oleh karenanya diharapkan masalah sampah tuntas di tingkat desa. Sedangkan untuk wilayah Tasikmadu yang banyak lahan bekas tanaman tebu untuk dapat melakukan pemberdayaan masyarakat terkait ekonomi kreatif pada bidang pertanian. Wilayah Jaten yang mirip dengan Tasikmadu juga perlu pemberdayaan masyarakatnya untuk meningkatkan pendapatan. Juga pemberdayaan masyarakat terkait hidup bersih dan sehat.

Dalam kesempatan ini Wakil Rektor juga melakukan kunjungan ke lokasi KKN UNY Tohudan dan Gajahan Colomadu. Didampingi Sekretaris UL KKN PK Dr. Hiryanto, Ketua Divisi PK Dr. Nunik Sugesti, Koordinator DPL Kabupaten Karanganyar Dr. Sulistyono, Pokja Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Cerika Rismayanthi serta staf ULKKN PK Cahyono Adi Widagdo, rombongan diterima Kepala Desa Gajahan Lilis Nuryanti yang berharap agar KKN UNY di Gajahan dapat membantu masyarakat dalam kesehariannya sehingga warga dapat lebih sejahtera. Menurut Hiryanto luaran yang diinginkan dari mahasiswa KKN UNY di masyarakat adalah laporan, artikel dan unggahan video pendek. “Video pendek merupakan salah satu dokumentasi tentang UMKM masyarakat setempat, dengan harapan perekonomian warga terangkat” kata Hiryanto. (Dedy)