IKA UNY ADAKAN DOA BERSAMA SECARA VIRTUAL MENGENANG BUYA SYAFII MAARIF

1
min read
A- A+
read

Kepergian Buya Syafii Maarif pada Jumat (27/5) tentu menyisakan kesedihan bagi banyak pihak tidak terkecuali bagi sivitas akademika UNY. Buya Ahmad Syafii Maarif sendiri hingga saat ini tercatat sebagai Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni (IKA) UNY pada Senin (30/5) mengadakan doa bersama secara virtual untuk mengenang Buya Syaffi Maarif. Acara ini diikuti oleh ketua DPP IKA UNY, Profesor Suyanto,Ph.D., beserta seluruh pengurus serta anggota IKA UNY yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Hadir pula Rektor UNY beserta jajaranya serta hampir seluruh sivitas akademika UNY.

Profesor Suyanto menegaskan bahwa takziah virtual ini mempunyai tujuan mulia yaitu mengenang jasa dan perjuangan serta sepak terjang Buya Syafii Maarif dalam menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Ia menambahkan, selain sikap bersahaja yang selalu ditunjukkan Syafii Maarif, sikap selalu peduli terhadap sesama terutama bagi orang yang kurang mampu itulah yang membuat banyak orang terkesan oleh Buya.
Pada kesempatan yang sama, Profesor Sumaryanto (Rektor UNY) menegaskan bahwa acara doa secara daring ini merupakan sebuah implementasi dari sikap memuliakan seorang senior. Sumaryanto juga menambahkan bahwa sikap mulia dari Buya Syafii Maarif bisa menjadi inspirasi bagi orang yang sedang mengemban amanah menjadi seorang pemimpin.

Sardiman sebagai dosen Ilmu Sejarah UNY dan pernah menjadi salah satu mahasiswa dari Buya menceritakan bahwa Syafii Maarif sebagai tokoh bangsa yang sangat bersahaja dan akrab dengan tetangga sekitarnya. Sardiman juga memaparkan bahwa Buya yang lahir pada 31 Mei 1935 dan pernah menempuh pendidikan di UNY pada tahun 1968 ini sangat peduli terhadap keadilan bagi masyarakat kecil serta perkembangan umat Islam.

Zen Rachmat yang juga merupakan alumni Prodi Ilmu Sejarah nenjelaskan dua hal yang yang tidak bisa ia lupakan dari seorang Buya adalah sosoknya yang tidak pernah absen dalam mengajar dan sikap mandiri Buya yang selalu mengerjakan semuanya sendiri selagi mampu. Zen yang saat ini berprofesi sebagai seorang jurnalis mengatakan bahwa dahulu, Buya yang berjasa membimbingnya untuk aktif menulis di surat kabar. Khairani Faizah