Badan Wakaf Indonesia (BWI) bekerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan seminar wakaf bertema “Menggagas Wakaf Sebagai Kekuatan Baru Ekonomi Indonesia”. Seminar Wakaf merupakan salah satu agenda dari program Wakaf Goes to Campus IV di Yogyakarta yang diadakan oleh BWI. Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 600 mahasiswa yang berasal dari berbagi kampus di Yogyakarta. bertempat di Gedung KPLT Lantai 3 Fakultas Teknik UNY pada Rabu 27 Maret 2019.
Drs. H. Susono Yusuf, perwakilan panitia penyelenggara mengatakan dalam sambutannya, acara tersebut terselenggara guna mensosialisasikan dan meningkatkan literasi terkait wakaf di kalangan civitas akademika. Agar mahasiswa dapat berkecimpung secara langsung sebagai pionir wakaf produktif.
“BWI berharap teman-teman semuanya, bisa terlibat langsung di dalam pengelolaan wakaf produktif, yang perkembangannya saat ini sudah sangat spektakuler, bukan sekedar wakaf sebagai citra konvensional yang identik dengan masjid, perkuburan, pesantren dan semacamnya”. Ungkapnya.
Mohammad Nuh , Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia sekaligus Ketua Majelis Wali Amanat ITS mengatakan dalam sambutannya, Badan Wakaf Indonesia menyasar pemuda khususnya mahasiswa. Hal ini berdasar dari sejarah Nabi Muhammad SAW yang pada masa hidupnya banyak dikelilingi oleh anak-anak muda yang banyak melakukan perubahan. Demikian menjadi sebuah inspirasi bagi BWI untuk mengajak anak muda berkecimpung dan berkontribusi dalam program wakaf. Tak hanya itu, menyongsong seratus tahun Indonesia merdeka yang mana bonus demografi terjadi, lima hingga sepuluh tahun yang akan datang, mahasiswa inilah yang akan menjadi pionir bangsa. Hingga wakaf indonesia yang belum secara optimal terserap dari potensi yang ada dapat ditingkatkan jumlahnya.
“Kita minta mahasiswa manjadi satgas-satgas, duta-duta wakaf di masyararakat. Menaklukkan pulau-pulau yang di situ potensinya luar biasa”. Paparnya.
Dona Syah, Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah sebagai salah satu peserta seminar wakaf mengatakan bahwa kegiatan seminar wakaf ini memberikan informasi baru terkait wakaf.
“Kan tadinya tahunya wakaf itu cuma tanah yang buat masjid, sekolah dan sebagainya, ternyata bisa untuk potensi ekonomi buat Indonesia juga. Meskpun sebenarnya belum tahu juga gimana. Tapi dari sini kalau tertarik kan bisa lanjut ikut rangkaian acara selanjutnya” Kata Dona saat diwawancara setelah acara seminar wakaf selesai.
Pendapat lain disampaikan Fitri, mahasiswa asal FIS tersebut, mengatakan ketidaktahuan terkait wakaf membuat masyarakat belum tertarik akan hal itu. Namun demikian, setelah mengikuti acara seminar wakaf ia mulai menaruh minat meskipun belum memiliki rencana kedepannya.
Seminar wakaf tersebut merupakan salah satu rangkaian acara yang diadakan BWI goes to campus di Yogyakarta. Adapun kampus-kampus lain yang terlibat yaitu, UIN Sunan Kalijaga, UII, UMY, UNU. Rangkaian kegiatan yang ada berupa talkshow, kuliah umum, seminar wakaf dan ditutup dalam konser wakaf yang terselanggara dalam beberapa hari di beberapa universitas yang ikut bekerja sama dengan BWI.
Sejumlah pejabat yang menyampaikan sambutan dan hadir dalam acara yaitu rektor UNY, Staf ahli Perwakilan Gubernur DIY. Sejumlah narasumber datang memberikan materi pada ratusan peserta yang datang. Nama-nama tersebut diantaranya, Dwi Irianti H, Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu, Miranda Hutagalung dari Bank Indonesia, Maryana Yunus dari CIMB Niaga Syariah dan Ir. J.E Robbyantono dari Badan Wakaf Indonesia. (Latifah/JK)