“Saya terima penyerahan alumni Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 1.250 dengan harapan para alumni bergabung ke dalam organisasi Ikatan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta agar bisa mengabdi kepada nusa dan bangsa, dan memperbaharui cita-cita dan juga kinerja dari waktu ke waktu,” demikian sampaikan Prof. Suyanto, Ph.D. ketika menerima alumni lulusan UNY, yang dilaksanakan pada upacara Wisuda lulusan Program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor, Sabtu (28/8) secara daring.
Pesan yang disampaikan Suyanto pada acara wisuda secara daring adalah untuk mengingat prasetya alumni. “Yang pertama ingatlah akan prasetya alumni, camkan, pahami, dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang Saudara sudah bukan mahasiswa lagi. Oleh karena itu saudara perlu mengingat bahwa memikul tanggung jawab sesuai dengan kompetensi Saudara, sebagai lulusan Universitas Negeri Yogyakarta. Tentu saja saya juga mengucapkan selamat karena Saudara telah berhasil menyelesaikan pendidikan di UNY. Ini saatnya mari bergabung dengan organisasi alumni yang kita namakan Ikatan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta.”
“Wisudawan kali ini lulus dengan kondisi penuh kegalauan, di samping ada Pandemi juga adanya Revolusi Industri 4.0 sehingga destruksi terjadi dimana-mana. Akibatnya apa? Jutaan pekerjaan hilang dari peredaran, jutaan lowongan pekerjaan tidak ada, dalam arti pekerjaan yang lama terhapus akibat perkembangan teknologi. Namun demikian, jutaan lowongan pekerjaan juga ada yang muncul. Tapi itu memerlukan persyaratan kerja yang tidak sama dengan yang dulu-dulu. “ kata Suyanto yang pernah menjabat sebagai rektor UNY ini.
Oleh karena itu, pesan Suyanto, “Saudara para alumni harus sadar ketika lulus baik yang cumlaude maupun yang tidak, harus bisa menghadapi tantangan. Ketika Saudara kita bisa menghadapi tantangan yang ada, dan ketika peluang yang ada barulah saudara membuktikan cumlaude Saudara. Ini perlu dilakukan dengan cara Saudara tidak henti-hentinya belajar sepanjang hayat. Karena apa yang Saudara pelajari ini, gampang sekali kulo, gampang sekali tidak relevan, dengan tuntutan jaman di era Revolusi Industri 4.0 apalagi ada fenomena seperti internet of thing (IoT), segala-galanya ada di internet. Dan ini harus Saudara pahami sebagai peluang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, untuk membuka pekerjaan buat Saudara sendiri. Tidak hanya harus menunggu mendapatkan pekerjaan dari orang lain. Karena di masa Pandemi ini justru yang sudah bekerja di-lay off. akibat dari Pandemi yang kita tidak tahu kapan akan selesai.”
Mantan Dirjen Mandikdasmen mengatakan, “Perlu Saudara ketahui, bahwa DPP IKA UNY selama dua hari ini mengadakan pengadakan pelatihan yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Pelatihan ini sangat penting, namanya adalah Growth Mindset Coach, Saudara saya himbau untuk mengikuti ini. Ini merupakan bentuk-bentuk bagaimana Saudara disiapkan bisa memiliki Growth Mindset sehingga bisa menghadapi berbagai perubahan yang ada di lingkungan Saudara, terutama ketika Saudara harus menghadapi persoalan yang terkait dengan masalah sosial dan ekonomi. Mari kita gunakan belajar sepanjang hayat, jangan henti-hentinya belajar. Karena kedepan, yang namanya kognitif fleksibility itu sangat diperlukan Saudara memiliki kognitif fleksibiity kalau saudara bisa belajar sepanjang hayat tak henti hentinya belajar dari sumber belajar orang lain. Sekarang sumber belajar dapat diperoleh dimana-mana, Saudara dapat mengakses secara mobile dan dimana saja, kapan saja.”
Kehidupan yang nyata adalah kehidupan Saudara setelah diwisuda ini, Saudara lulus dari kampus UNY, sekarang harus masuk ke kampus kehidupan yang nyata yang syaratnya sangat sangat kejam. Ketika Saudara tidak memiliki kompetensi akan ditolak dimana Saudara akan berada. (Sud)