Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan meluncurkan program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Tahun 2021 sebagai upaya untuk mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Program KMMI berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri melalui course atau kursus di luar kampus. UNY juga berpartisipasi aktif dalam KMMI ini dengan menggandeng PT. Divistant dan Yayasan WeShare Pendidikan Indonesia untuk melakukan Scrum Project Management. Scrum Project Management menyediakan metode perencanaan untuk mengendalikan ruang lingkup proyek dan memastikan proyek yang dibuat tetap sesuai jadwal. Hal tersebut merupakan metode scrum tracking untuk membantu mempertahankan fokus tim. Training ini juga menunjukkan bagaimana untuk menggabungkan metode traditional Project Management dengan Scrum, beradaptasi dengan struktur rincian kerja untuk menciptakan backlog scrum dan sprint dan metode yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan proyek. Penanggungjawab KMMI UNY Pradana Setyalana mengatakan WeShare dan Divistant dalam rangkaian program ini diharapkan dapat menciptakan pemimpin di masa depan. “Dalam rangkaian program Scrum Project Management, peserta program belajar bagaimana caranya memanagement tim secara Agile, berkomunikasi efektif dan membangun produk secara efisien” katanya. Dosen Fakultas Teknik UNY tersebut berkeinginan agar semua ilmu yang didapatkan dalam course KMMI Scrum Project Management memiliki manfaat secara langsung maupun tidak langsung. “Pastinya ilmu Scrum sendiri sangat bisa diaplikasikan ke dalam diri, organisasi, dan khususnya di dunia kerja” tambah Pradana.
Workshop Scrum Project Management diisi oleh Project Manager PT Transisi Teknologi Mandiri Aditya Nur Riskan dan diikuti oleh 320 mahasiswa UNY peserta program. Puncak acara program KMMI ditutup dengan pitching 20 produk finalis yang telah diseleksi sebelumnya. Pitching Product berfungsi sebagai ajang mengenalkan produk yang telah dibuat agar dapat dipresentasikan kepada khalayak umum. Terdapat berbagai macam jenis produk yang diangkat dari permasalahan anggota tim diantaranya Aplikasi Bank Sampah, Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan. Dalam pitching ini diambil tiga kelompok terbaik yaitu juara pertama kelompok ‘SIBatu’ yang merupakan aplikasi membantu proses belajar anak pada pendidikan dasar. Kemudian kelompok ‘Bank Sampah Buangin’ meraih peringkat kedua, dimana aplikasi tersebut bertujuan untuk memberikan solusi efektif dalam sistem pengolahan sampah masyarakat dan juara ketiga diraih oleh ‘GoodfooD’ sebuah aplikasi layanan pesan antar makanan sehat.
Menurut salah satu peserta Malik Kurnia dari prodi Pendidikan Teknik Informatika berharap agar peserta workshop Scrum Project Management berani untuk mencoba pitching di depan umum khususnya para calon investor. Sebab banyak sekali program pemerintah dan swasta untuk mempertemukan investor dengan para pengusaha rintisan (start-up). “Selain itu dengan program KMMI Scrum Project Management, peserta juga mempunyai dasar untuk memanage proyek dengan metode Scrum” tutup Malik. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu dan kemitraan untuk meraih tujuan. (Dedy)