Olahraga menjadi salah satu kegiatan fisik yang digemari masyarakat untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Peran teknologi sangat mempengaruhi dalam proses perkembangan kegiatan dalam semua bidang termasuk dunia olahraga. Olahraga dapat dipadukan dengan wisata yang dapat menarik minat masyarakat untuk dapat melakukan sesuatu, mendapatkan sesuatu dan membeli sesuatu. Minat dari para wisatawan yang tinggi tanpa fasilitas yang memadai akan menurunkan daya tarik dalam berwisata. Aspek olahraga memiliki banyak peluang untuk digabungkan dengan teknologi salah satunya sport tourism. Berpijak dari sinilah sekelompok mahasiswa prodi pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY membuat e-commerce yang memudahkan wisatawan untuk mengetahui informasi tempat wisata olahraga, mulai dari fasilitas ke tempat wisata olahraga, perencanaan ke tempat wisata, pemesanan tiket, promosi wisata, Event Organizer (EO), hingga keselamatan ketika berada di tempat wisata olahraga. Mereka adalah Miya Kurniawati, Muchamad Rizky Fajrin, Frizki Rifai Faszha, Amands Prawesti Nurmana dan Adimas Satrio Wibowo.
Menurut Miya Kurniawati sport tourism biasa disebut pariwisata olahraga. “Jenis pariwisata ini ialah perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olahraga di suatu tempat atau negara tertentu, seperti Olimpiade, pertandingan tinju, atau sepakbola, atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu sendiri” katanya. sebenarnya minat melakukan pariwisata olahraga ini cukup tinggi namun masyarakat belum mengerti bahwasanya olahraga tersebut atau masuk dalam kategori Sport Tourism. Kendala utamanya adalah mengenalkan sport tourism tersebut kepada masyarakat, untuk itu dibutuhkan sinergitas dengan seluruh komponen baik swasta maupun pemerintah termasuk kerja sama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (DIY), BPPD serta Dinas Pariwisata DIY. Muchamad Rizky Fajrin menyebutkan bahwa Sport Tourism Tech atau Sportotech.id merupakan sebuah platform atau aplikasi dan web yang menyajikan data-data tempat wisata yang dibalut dengan olahraga rekreasi. “Selain itu aplikasi dan web ini juga menyediakan jasa pembangunan wisata khususnya pembangunan dibidang olahraga rekreasinya” ujarnya. Didalam aplikasi ini juga terdapat data-data trainer atau pemandu yang nantinya bisa disewa untuk memandu perjalanan wisata untuk para pengunjung.
Frizki Rifai Faszha memaparkan bahwa untuk memperdalam pengetahuan kegiatan pariwisata olahraga ini mereka menyelenggarakan webinar dengan narasumber Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY GKR Bendara dan Pengamat Pariwisata Dr. Vitria Ariani. GKR Bendara dalam paparannya mengatakan bahwa BPPD DIY dan tingkat kabupaten/kota hadir untuk berkerja sama dengan Dinas Pariwisata Daerah, Kabupaten dan Kota, juga dengan GIPI dan organisasi pariwisata lainnya. Dengan misi mensupport pemerintah dalam mencapai Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA). Menurut GKR Bendara DIY mempunyai banyak event yang berpotensi seperti turnamen golf di Cangkringan, turnamen dayung di Kulon Progo, sepatu roda marathon dan jalur wisata sepeda menelusuri kota lawas. Oleh karena itu diperlukan pemasara terpadu dengan pendekatan untuk menciptakan pemasaran dan promosi pariwisata DIY secara kesatuan dan terarah karena strategi pemasaran terpadu akan menjamin komunikasi yang konsisten kepada wisatawan, sehingga terbentuk ‘brand awareness’. Sedangkan Vitria Ariani menyebutkan bahwa pariwisata olahraga mengambil pangsa pasar 25% dari pasar pariwisata secara keseluruhan. “Kenaikan benefitnya cukup signifikan, dari 1,41 triliun Dollar pada tahun 2016 naik menjadi 5,72 triliun Dollar tahun 2021” kata Vitria Ariani. Diungkapkannya bahwa pariwisata ini sangat terkenal seperti Sail Sabang, Borobudur Marathon dan Tour de Singkarak. Untuk itu diperlukan kemitraan, inovasi dan pengalaman penonton pada event tersebut.
Dengan dikembangkannya e-commerce sportotech.id ini diharapkan dapat menjadi salah satu media pengenalan masyarakat mengenai sport tourism dan juga menjadi media pemasaran bagi tempat wisata, event organizer dalam bidang sport tourism. Kegiatan ini berhasil meraih dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2021. Hal ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu, kemitraan dan kesehatan yang baik. (Dedy)