KRUPUK JAMBU MERAH ANDALAN WISATA DI KEBONAGUNG

KRUPUK JAMBU MERAH ANDALAN WISATA DI KEBONAGUNG

Potensi mendasar pengelolaan desa wisata di Indonesia adalah keterbatasan akses, rendahnya kompetensi sumber daya manusia, tidak berbasis potensi lokal, lemah dalam pengemasan, kurangnya komitmen dan duplikasi model desa wisata yang telah ada sebelumnya. Padahal sekarang ini merupakan peluang bagi desa wisata karena kehidupan desa dan budaya menjadi salah satu atraksi yang menarik minat wisatawan karena keunikannya, selain itu peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia juga dapat meningkatkan permintaan wisatawan domestik. Oleh karena itu perlu pengelolaan aktivitas wisata dengan prinsip partisipatif dengan pelibatan masyarakat lokal seluas-luasnya, kolaboratif melalui kerjasama dengan berbagai pemangku kepetingan dan untuk meminimalisir konflik serta berkelanjutan yang layak secara ekonomi lingkungan dan sosial. Demikian dikatakan Dosen Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi UGM  Muhammad Sidiq dalam pelatihan pengelolaan fasilitas objek wisata dan manajemen wisata di Kebonagung Imogiri belum lama ini. Lebih lanjut dipaparkan bahwa perlu adanya sejumlah komponen wisata untuk menarik minat kunjung wisatawan. “Produk utama dalam sebuah destinasi berkaitan dengan apa yang dilihat dan akan dilakukan, adalah atraksi” kata Muhammad Sidiq. Selain itu juga sarana infrastruktur untuk menjangkau ke tujuan wisata, fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi dan organisasi atau kelembagaan yang mengelola kegiatan wisata. Diingatkannya bahwa obyek wisata perlu memperhatikan kapasitas dan daya dukung pengunjung sehingga apabila telah mencapai batas maka perlu dialihkan ke sejumlah titik alternatif dengan berbagai pilihan aktivitas wisata.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM KM FE UNY) dengan pendanaan dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. PHP2D adalah salah satu agenda kegiatan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Tujuannya adalah menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera. Ketua Pelaksana PHP2D Laila Hartanti berharap dengan adanya pelatihan ini masyarakat Desa Kebonagung lebih meningkatkan awareness bahwa mereka memiliki potensi SDM dan SDA yang mumpuni. “Dengan begitu mereka bisa menjaga dan memelihara potensi yang ada dan harapannya adanya Wisata Bendungan Tegal bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar” katanya. Tim PHP2D FE UNY terdiri dari Indah Puspasari, Lukman Maulana Fachreza, Sigit Setiaji, Ahmad Zinedine, Auliana Rindang Ayomi, Dede Hanifah, Dewi Sinta Qurrotu Aini, Dian Soviyani, Dicky Finoli Priono, Ghozi Abimanyu, Setianingsih Kalasmoro, Syarifah Norma Rizqi Kurniawati, Tasya Aprilia Pratiwi dan Yosephine Putri Rosari. Pembicara lain dalam pelatihan ini adalah pengelola Desa Wisata Tinalah Kulon Progo Galuh Alif Fahmi Rizki yang membawakan materi terkait pelatihan keorganisasian dan pengelolaan keuangan serta dosen FE UNY Rullyana Puspitaningrum Mamengko, S.Pd., M.M. dengan materi sistem publikasi dan pemasaran. Pelatihan ini juga menyasar UMKM sekitar Kaalurahan Kebonagung.

Salah satu UMKM yang tampil adalah PKK Pedukuhan Kalangan Kebonagung Imogiri beranggotakan Ngadilah, Tugiyem dan Siti Widayani yang menyajikan krupuk jambu merah. Menurut Nadilah pembuatan krupuk jambu merah ini adalah untuk memanfaatkan buah jambu yang banyak terdapat di rumah warga sebagai tanaman buah. “Selama ini jambu merah hanya dikonsumsi sebagai buah matang atau dibuat juice, namun kami racik menjadi sesuatu yang beda dengan dibuat krupuk” katanya. Jambu merah mengandung beberapa vitamin penting bagi tubuh, rendah kalori dan tinggi serat. Mengandung vitamin A, vitamin C, kalori, karbohidrat, potasium, lemak dan gula yang dapat meningkatkan kesehatan jantung, menyehatkan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh dan dapat menurunkan berat badan. Menurut Tugiyem bahan utama yang dibutuhkan adalah jambu merah, bahan tambahannya tepung kanji, bawang putih, garam dan penyedap. Cara pembuatan krupuk jambu merah cukup sederhana. Jambu dikupas dan dibersihkan, lalu diblender hingga halus. Saring untuk memisahkan biji dengan sarinya. Aduk dengan bumbu tambahannya, masukkan dalam plastik lalu direbus adonan tersebut. Dinginkan lalu diiris tipis dan dijemur hingga kering kemudian digoreng. Krupuk jambu merah siap disajikan.

Puncak acara kegiatan ini yaitu penampilan sejumlah UMKM dan potensi wisata dalam gebyar budaya dan UMKM Desa Kebonagung. Lurah Kebonagung Marjiyem menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan mahasiswa FE UNY dalam PHP2D ini dan berharap kedepannya dapat ditingkatkan lagi dengan pembinaan UMKM yang banyak terdapat di Kebonagung. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FE UNY Dr. Sutirman mengatakan bahwa kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan program follow up yang melibatkan mahasiswa untuk menjadikan Kebonagung sebagai desa binaan FE UNY. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu dan kemitraan. (Dedy)