REKTOR UNY KUNJUNGI PERAIH UN TERTINGGI SE-DIY DI PLAYEN GUNUNGKIDUL

REKTOR UNY KUNJUNGI PERAIH UN TERTINGGI SE-DIY DI PLAYEN GUNUNGKIDUL

Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa mengunjungi Virdiana Inggried Marwanti (19), pada Rabu (18/12) pagi. Kunjungan dilakukan ke rumah keluarga Virdiana di Dusun Bandung, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul.

Melalui kunjungan ini, UNY hendak melakukan verifikasi bidikmisi sekaligus mengapresiasi pencapaian Inggried. Layaknya diungkapkan oleh Sutrisna, Virdiana adalah talenta hebat yang kini menjadi salah satu anak didiknya. Pertengahan tahun lalu, Inggried juga sempat viral di media massa sebagai gadis yang menyabet nilai tertinggi Ujian Nasional se-DIY kala masih berstatus sebagai siswi SMKN 1 Wonosari.

“Waktu itu nilai Ujian Nasionalnya nyaris sempurna: 98 untuk Bahasa Indonesia, 96 untuk Bahasa Inggris, 97,50 untuk Matematika, dan 92,50 untuk Kompetensi Keahlian. Atas pencapaian tersebut, Inggried lolos sebagai mahasiswa UNY sekaligus dapat beasiswa bidikmisi. Gratis berkuliah dan dapat uang saku sekitar 600 ribu per bulan,” ungkap Sutrisna.

Dari Keluarga Kurang Mampu

Kedua orang tua Inggried, Markus Sukarno dan Valentina Purwanti, adalah montir dan buruh tani dengan penghasilan terbatas. Rumah yang dihuninya saat ini juga hasil dari program bedah rumah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Walaupun demikian, Markus bercerita kepada Sutrisna dalam kunjungan tersebut bahwa kondisi keterbatasan tak menyurutkan niat putrinya untuk belajar giat. Terlebih lagi, ia bersama istri selalu mendukung perjuangan Inggried dalam menempuh studi.

“Saya selalu bilang, kalau belajar yang bener dan pener (tepat dan sungguh-sungguh). Kalau tidak ada niat belajar benar, menikah saja,” kenang Markus sembari bercanda.

Nasihat ini selalu dipegang teguh Inggried selama studi di UNY. Mulai masuk kuliah sejak Agustus 2017, Inggried mengikuti mata kuliah secara rajin dan memenuhi setiap kewajibannya sebagai peserta mata kuliah. Saat ini Inggried sedang menjalani Ujian Akhir Semester.

Selain cemerlang di dalam kelas, Inggried juga aktif mengasah diri lewat kegiatan non-akademik yang tersedia di kampus. Mulai dari bergabung ataupun magang di UKM Penelitian tingkat fakultas hingga UKM Kerohanian Kristen. Di kampungnya Playen, ia juga aktif mengikuti kebaktian di gereja.

“Saat ini saya sedang ikut kebaktian membantu persiapan misa natal,” ungkap Inggried.

Mendapati kemampuan serta komitmen tinggi Inggried untuk belajar, Sutrisna berpesan agar mahasiswanya tersebut dapat terus berprestasi, belajar dengan giat, dan lancar dalam menempuh pendidikannya di UNY. Dengan ilmu yang diperoleh, Inggried dapat membanggakan dan meningkatkan derajat keluarganya.

Selain itu, figur Inggried juga harus menjadi panutan bagi para mahasiswa peraih beasiswa bidikmisi. Tak sedikit ungkapnya, oknum mahasiswa yang mengakali kampus dengan cara berpura-pura miskin untuk memperoleh beasiswa.

Disamping terus melakukan verifikasi serupa melalui kunjungan langsung ke lapangan dan penegakan hukum bagi pemalsu data, Sutrisna juga berharap para oknum mahasiswa tersebut segera mengundurkan diri secara sukarela. Karena masih banyak mahasiswa seperti Inggried yang lebih berhak.

“Mari kita dukung dan kita usahakan bersama: Program Bidikmisi tepat sasaran. Yang merasa mampu tapi pura-pura miskin demi mendapatkan bidikmisi, sebaiknya segera mengundurkan diri!,” ungkap Sutrisna tegas. (Ilham Dary A.)