Pengembangan Ilmu Sosial Keindonesiaan terus menerus dilakukan oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) salah satunya melalui serial diskusi yang digelar secara rutin oleh MASISKA (Majelis Ilmu Sosial Keindonesiaan) FIS UNY. Pada tahun 2019 ini, MASISKA mengawali diskusi ilmiah dengan mengusung tema “Paradigm Shift: Dari Pemikiran Barat ke Tasawuf”. Diskusi yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa FIS UNY tersebut dilaksanakan di Ruang Kihajar Dewantara FIS UNY pada hari Jum’at (22/3/2019).
Ketua MASISKA FIS UNY, Dr. Nasiwan, M.Si.,menjelaskan bahwa pada diskusi kali ini MASISKA menghadirkan founder MHT (Mind Healing Technique), Dr. Ahmad Jaiz sebagai narasumber. Serial diskusi juga sudah dilakukan oleh MASISKA pada tahun-tahun sebelumnya dan diskusi kali ini adalah diskusi yang pertama pada tahun 2019. “Harapannya, melalui serial diskusi ilmiah dapat dihasilkan konsepsi keilmuwan untuk mendukung pengembangan ilmu sosial keindonesiaan”ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Ahmad Jaiz menjelaskan tentang cara mengoptimalkan dan memanfaatkan fungsi pikiran. Pikiran diibaratkan sebagai raja yang dapat menembus ruang dan waktu. Optimalisasi pikiran dapat memberikan banyak manfaat, selain untuk kesehatan juga dapat meningkatkan motivasi belajar sehingga dapat membantu seseorang untuk meraih kesuksesan.
Ahmad Jaiz menambahkan, dalam konteks pembelajaran seorang guru perlu menumbuhkan mindset siswa yang positif dengan menghindari penggunaan kata-kata negatif misalnya siswa bodoh, siswa malas dan sebagainya. “Kata-kata tersebut tentu akan masuk ke dalam pikiran siswa sehingga akan menimbulkan dampak negatif bagi siswa” jelasnya. (Eko)