KUNJUNGAN AKADEMIK KEMENTRIAN PENDIDIKAN AFGHANISTAN DI UNIVESITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kunjungan Akademik dari Kementrian Pendidikan Afghanistan (Ministry of Education Afghanistan) dengan dibersamai oleh USAID

Kunjungan Akademik dari Kementrian Pendidikan Afghanistan (Ministry of Education Afghanistan) dengan dibersamai oleh USAID (United State Agency of International Development) (28/02/2020) dibuka dengan sambutan pembuka yang disampaikan oleh Mr. Stuart, selaku ketua acara kunjungan akademik.

Stuart mengenalkan program Afghan Children Read Program (ACR) yang bertujuan untuk mencari tahu sistem pendidikan di Indonesia. Sebelum mengenalkan tentang program literasi, Stuart yang telah fasih berbahasa Indonesia ini berkata bahwa ia dan anggota program ACR telah berkunjung ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), sekolah mitra UNY, dan beberapa sekolah lainnya di daerah di Indonesia. Tujuan kunjungan dan program ACR di beberapa sekolah di Indonesia adalah untuk mengetahui bagaimana Indonesia menyiapkan sistem pendidikannya. Di akhir sambutannya, ia mengenalkan ketua program ACR yang juga menjabat sebagai Ketua Direktorat Jenderal Kebijakan Umum dan Perencanaan Afghanistan, yang kemudian memberikan sambutannya.

Dalam sambutan yang kedua, Mr. Arian Abdul Wassay menceritakan tentang beberapa kemajuan yang telah dicapai Afghanistan di dalam dunia pendidikan sejak 2001. Arian mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Afganistan memerlukan waktu, usaha, energi, dan keunggulan. Mereka telah mengulas dan memilih beberapa model komunitas, kepala sekolah, dan guru sebagai penyedia. Afghanistan juga mengusahakan yang terbaik untuk rancangan pendidikan 2030 dan untuk pembaharuan kurikulum dan kompetensi guru dalam pendidikan, sehingga mereka bisa meningkatkan hasil belajar.

“Kami harus menyediakan sumber yang baik. Namun dengan adanya masalah ketidakamanan, mereka masih mengalihkan bahwa mereka tidak punya kompetensi, terutama untuk para pemula. Begitu juga dengan relevansi untuk sosial, pasar, dan pendidikan tinggi, rekonstruksi dan pengembangan. Kami juga memiliki tantangan berupa siswa – siswa yang putus sekolah karena kegelisahan dan keterbatasan guru - guru,” pungkas Arian.

Dalam agenda ini, Rektor Univeristas Negeri Yogyakarta juga memberikan sambutan dan salam hangat kepada tamu undangan. Dalam sambutannya, Prof. Sutrisna menyebutkan bahwa kesempatan untuk bertemu dengan Menteri Pendidikan Afganistan adalah kesempatan yang berharga bagi UNY. Kemudian, beberapa hal penting yang disampaikan oleh Prof. Sutrisna yaitu komitmen dan usaha - usaha yang dilakukan UNY untuk memperbaiki sistem pendidikan di UNY. UNY sangat menghargai hubungan dan kerja sama dengan institusi dan negara lain, seperti Afganistan. Prof. Sutrisna berharap dengan adanya agenda ini, sistem pendidikan di Indonesia dan Afganistan menjadi lebih baik dan kedua negara ini bisa berkontribusi untuk mensukseskan tujuan agenda pada hari ini. (Lalak/Farrastania-KI)