Dalam rangka penguatan pencegahan korupsi sejak dini kepada anak-anak di kelurahan Prenggan Kotagede yang merupakan Kampung Antikorupsi, tim PKM M AKSIPOB Mengabdi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Komunitas Keluarga Bahagia (KIRAB) melakukan pengabdian masyarakat guna membantu mengoptimalkan kegiatan di Kampung Antikorupsi selama 8 kali pertemuan melalui pemanfaatan media pembelajaran AKSIPOB (Antikorupsi Pop Up Book).
Tim PKM M AKSIPOB Mengabdi UNY dibimbing oleh Dosen Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Fakultas Ilmu Sosial UNY yaitu Halili, MA. Adapun tim pelaksana terdiri dari Achmad Siddiq Asad (Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum), Afrian Dwi Yunitasari (Ilmu Sejarah), Elly Nur Rahmawati (Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum), Muhammad Aziz (Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum), dan Azwan (Ilmu Administrasi Publik).
AKSIPOB (Antikorupsi Pop Up Book) merupakan media pembelajaran pendidikan antikorupsi berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal yang dikenalkan adalah kearifan lokal yang terdapat di Yogyakarta seperti Tari Nawung Sekar dan Dramatari yang mengenalkan mengenai kebijaksanaan Raja Hamengkubuwono ke IX. Kegiatan ini dilakukan setiap setiap seminggu sekali pada hari Sabtu dari pukul 09.00-11.00 di TBM (Taman Baca Masyarakat) Prenggan RW 05.
Kegiatan ini terdiri dari enam tahap. Pertama, sosialisasi dengan memberikan informasi kegiatan yang akan diadakan di Prenggan selama kurang lebih 4 bulan bersama Komunitas KIRAB untuk masyarakat khususnya anak-anak usia 10-12 tahun. Kedua, BACA (Be Anti Corruption Agent), yaitu program kegiatan memotivasi untuk menjaga kearifan lokal dan sosialisasi hidup bersih tanpa korupsi sehingga memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang kekayaan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka yang memiliki nilai-nilai antikorupsi. Ketiga, MIBASO (Minggu Bahagia Bersama AKSIPOB) yaitu program kegiatan yang ditunjukan untuk memberikan edukasi terkait hidup bersih tanpa korupsi melalui media penanaman nilai-nilai antikorupsi AKSIPOB. Keempat, BESTARU (Belajar Seni Tari Antikorupsi) yaitu program kegiatan aktif melestarikan kearifan lokal yang ada di lingkungan tempat tinggal anak-anak berupa pelatihan tari Nawung Sekar yang disisipi penanaman hidup bersih tanpa korupsi. Kelima, BESMANIKO (Belajar Seni Drama Antikorupsi) yaitu program kegiatan berupa penanaman nilai antikorupsi menggunakan media drama yang bertajuk “Tahta untuk Rakyat”. Keenam, Festival Kebudayaan “Anti Korupsi” yaitu Komunitas KIRAB dan Tim PKM M menyelenggarakan festival kebudayaan dengan semangat hidup bersih tanpa korupsi yang tidak hanya menampilakn kreatifitas anak-anak tetapi juga beserta penanaman nilai-nilai antikorupsi.
Achmad Sidiq Asad selaku ketua Program AKSIPOB Mengabdi Cegah Korupsi mengatakan bahwa selama ini Komunitas Keluarga Bahagia atau KIRAB mengalami kendala dalam proses penanaman nilai kepada generasi mudanya terutama anak-anak, karena memang selama ini KIRAB belum memiliki metode khusus dalam penanaman nilai antikorupsi kepada generasi mudanya. Harapanya dengan pendampingan ini bisa menjadikan generasi muda di keluarahan Prenggan memiliki karakter yang kuat terkait nilai-nilai antikorupsi.
“Pendampingan yang kami lakukan ini adalah bagaimana memberikan alternatif metode penanaman nilai antikorupsi kepada KIRAB secara keberlanjutan sehingga Program Gerakan Antikorupsi Berbasis Keluarga yang sudah sangat baik ini dapat terus berjalan dan menghasilkan output yang optimal” imbuh Asad.
Hal senada diungkapkan Ari Sutantriyati selaku ketua Komunitas Keluarga Bahagia (KIRAB) yang menerangkan bahwa terdapat kendala dalam pelaksanaan program Gerakan Antikorupsi Berbasis Keluarga karena secara penerapanya belum memiliki metode tersendiri sehingga program yang selama ini dijalankan masih belum terstruktur. Dengan adanya program PKMM AKSIPOB Mengabdi Cegah Korupsi, ia berharap dapat menunjang keberlanjutan Gerakan Antikorupsi Berbasis Keluarga yang ada di kelurahan Prenggan.
“Masyarakat Prenggan menyambut positif adanya program mahasiswa ini yang bertajuk AKSIPOB Mengabdi Cegah Korupsi, kami terbantu dengan adanya program ini sehingga anak-anak kami bisa dengan mudah mencerna nilai-nilai antikorupsi dengan baik. Semoga program ini dapat berlanjut secara terus-menerus” harapnya. (Eko)