Pribadi kreatif perlu dikembangkan, karena akan memudahkan anak dalam memutuskan apa yang dilakukan kedepan buka Suparmi dalam Ujian Terbuka Disertasi yang berjudul Konfigurasi Pendidikan Mikrosistem dalam Perkembangan Kreativitas Anak Usia Sekolah Dasar. Kreativitas dan pendidikan telah terjadi di negara maju, negara berkembang dicap sebagai pengguna, sebagai negara berkembang diharapkan tidak menyepelekan kreativitas jika ingin bersaing dengan negara maju. Keputusan pribadi kreatif adalah bersifat situasional dalam berperilaku realistik dan perlu pelatihan dengan hasil setiap individu bervariasi.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Suparmi ini bertujuan mengidentifikasi perkembangan kreatifitas anak, praktik-praktik pendidikan mikrosistem, modal budaya dan sosial dalam pendidikan mikrosistem, menghasilkan pola konfigurasi pendidikan mikrosistem terkait dengan kreatifitas anak. Dengan metode kualitatif studi multikasus, pengumpulan data melibatkan 30 informan yang terdiri atas 6 siswa, 6 orang tua, 2 kepala sekolah, 10 guru, 2 pembimbing dan 4 teman sebaya, Dengan seleksi berdasarkan teknik purposive sampling, pengambilan data dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi.
Doktor dari Program Studi Ilmu Pendidikan konsentrasi Teknologi Pendidikan ini menambahkan bahwa perkembangan kreativitas anak meliputi orang tua, guru dan masyarakat yang memaknai kreativitas sebagai kemampuan individu mengaktualisasikan diri dalam berekspresi dengan latihan memecahkan masalah, proses mental agar anak dapat mandiri dan cara berbuat yang bermanfaat bagi diri, orangtua dan orang lain. Kreativitas dapat dikelompokkan ke dalam keterampilan berpikir kreatif dengan mengaktualisasi dirinya dengan cara berbeda-beda, tambah Suparmi lagi. (ant)