Persoalan karakter saat ini menjadi masalah yang sangat urgen dalam perkembangan berbangsa di sebuah negara. Kenakalan remaja yang seringkali menghiasi kolom berita di media massa seperti bolos sekolah, tawuran, pencurian pemerasan serta penyalahgunaan obat terlarang merupakan salah satu bentuk kegagalan pendidikan karakter di negeri ini. Berangkat dari dari fenomena ini, Umum Budi Karyanto mengangkat tema Model Evaluasi Pendidikan Karakter di Madrasah Tsanawiyah sebagai judul dari Disertasinya.
Pembangunan karakter melalui satuan pendidikan dilakukan mulai dari pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi. Penerapannya harus diaplikasikan untuk mengatasi fenomena anarkisme, pengendalian kehendak, perkelahian antar pelajar dan lain sebagainya. Umum Budi Karyanto mencoba mengidentifikasi permasalahan antara lain permasalahan konseptual, permasalahan pada implementasi program, permasalahan pada tingkat operasional, perubahan kurikulum, dan perencanaan pada bidang evaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konstruk instrumen model evaluasi pendidikan karakter di madrasah, yaitu MTs di wilayah eks Karesidenan Pekalongan. Penelitian ini juga bertujuan mengevaluasi proses pendidikan karakter dan mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter. Model konstruk instrumen ini bisa digunakan untuk mengevaluasi pendidikan karakter siswa kelas VIII MTs dengan beberapa komponen kelebihan dan kekurangan. “Kelebihan model ini dapat memberikan panduan yang jelas tentang evaluasi pendidikan karakter di madrasah, berfungsi sebagai laporan tingkat karakter siswa dan guru sehingga dapat dilakukan analisis kebutuhan dalam penentuan program pembentukan karakter di madrasah” tutup Umum Budi Karyanto di depan para penguji. (ant)