Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus menunjukkan komitmen dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dengan membangun embung sebagai salah satu solusi untuk mengelola air limpasan. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir sekaligus menyediakan sumber cadangan air yang bermanfaat bagi kegiatan kampus dan masyarakat sekitar.
Pembangunan embung yang terletak di depan HSC UNY ini menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan tata kelola air, terutama mengingat intensitas hujan yang meningkat seiring perubahan iklim. Embung akan berfungsi sebagai penampung air hujan dan limpasan yang dapat dimanfaatkan kembali, sekaligus mencegah genangan berlebihan di kawasan kampus dan area sekitarnya.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Sumberdaya UNY Prof. Edi Purwanta menyatakan bahwa proyek ini sejalan dengan visi universitas untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. "Embung ini tidak hanya berfungsi sebagai penampung air, tetapi juga sebagai media edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat dalam memahami pentingnya konservasi sumber daya air,” ujarnya. Embung ini bermanfaat untuk mencegah dan mengurangi luapan air pada musim hujan, menyediakan air untuk mengairi tanaman pada musim kemarau, sehingga lingkungan di sekitar kampus tetap hijau. Selain itu, sekitar embung juga menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, berolah raga, diskusi, dan bersantai.
Selain itu, embung ini akan mendukung keberlanjutan ekosistem dan menjadi ruang hijau baru yang dapat dinikmati warga kampus dan masyarakat umum. Di masa mendatang, UNY berencana mengembangkan berbagai inisiatif lainnya untuk memperkuat kampus yang ramah lingkungan dan menjadi pelopor pengelolaan air limpasan di lingkungan perguruan tinggi.
Dengan adanya embung, UNY berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan lingkungan sekaligus memberikan contoh nyata kepada institusi lain tentang pentingnya tata kelola air yang berkelanjutan.