SambalaGO: Solusi Cerdas Petani Wonoboyo Atasi Fluktuasi Harga Cabai

SambalaGO

Bukan rahasia umum lagi jika harga Cabai di Indonesia tidak pernah stabil, dalam artian terus berubah sepanjang waktu. Pada keadaan harga cabai meroket, petani akan diuntungkan dengan upah yang tinggi dan sebanding dengan kerja kerasnya di lahan. Namun pada saat harga cabai turun petani meringis kesakitan karena harga cabai perkilo tidak dapat menutupi modal selama penanaman cabai. Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Pemeberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Wonoboyo yang didampingi tim PPK Ormawa BEM FMIPA UNY menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi fluktuasi harga cabai guna meningkatkan kesejahteraan petani melalui terciptanya produk sambalaGO.

SambalaGO sendiri merupakan produk sambal cepat saji pertama di Desa Wonoboyo yang terdiri atas 3 varian rasa yaitu SambalaGO Teri, SambalaGO Terasi dan SambalaGO Bawang. Per 1 Oktober, KWT dan PKK Desa Wonoboyo sudah berhasil melakukan 3 kali produksi dengan total lebih dari 200 botol.

“Adanya inovasi SambalaGO bisa menjadi alternatif bagi petani karena kalo sudah harga turun kita malas mau ngerawat. Petani kadang membiarkan cabainya di lahan dan tidak di panen karena rugi banget” ujar Noto, salah satu petani Desa Wonoboyo. SambalaGO hadir menjadi harapan untuk petani dalam menjaga pendapatan dikala harga cabai turun. Inovasi ini harus terus dijalankan untuk menciptakan kesejahteraan petani yang terjamin.

Penulis
Tim PPKO BEM FMIPA
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus