Prestasi Cemerlang UNY Sabet 4 Penghargaan di Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024

Tim KRTI UNY

Ajang prestisius Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024 yang berlangsung pada 12-18 September 2024 di kawasan Lapangan Terbang Gading, dan Fakultas Vokasi UNY Gunung Kidul telah selesai digelar dengan sukses. Ajang ini mempertemukan tim-tim mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk beradu inovasi dalam teknologi sistem udara nirawak (Unmanned Aerial System/UAS). Kompetisi ini telah menjadi tolok ukur perkembangan teknologi aeronautika di kalangan mahasiswa Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi salah satu peserta yang menghasilkan torehan yang bersinar dalam kompetisi ini. Menduduki posisi ke-4 perolehan Juara Umum tingkat Nasional. UNY mengirimkan 5 tim unggulan dan berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi yang mencerminkan dedikasi, inovasi, dan keahlian teknis mereka di bidang robotika udara.

Tim Thunderwing UNY di kategori Fixed Wing meraih peringkat ke-9 sebagai finalis dalam misi mapping dan dropping wilayah bencana aliran sungai. Meskipun belum meraih juara, pencapaian ini mencerminkan kemampuan dan kerja keras tim dalam menghadirkan solusi inovatif untuk pengiriman dan pemetaan udara. “Hasil ini memotivasi kami untuk terus mengembangkan teknologi dan strategi dalam misi yang semakin variatif,” ungkap Laurentius Gabriel Khrisna Pradipta selaku ketua tim. Dosen pembimbing, Ardy Seto Priambodo juga mengapresiasi pencapaian ini: “Saya bangga dengan dedikasi tim Thunderwing. Misi ini memiliki komponen penilaian kompleks, mulai dari ketepatan pemetaan hingga efektivitas pengiriman payload. Dengan kerja keras yang berkelanjutan, saya yakin Thunderwing akan meraih hasil yang lebih baik di masa depan” katanya.

Tim Rejetion UNY bersinar di kategori Racing Plane, yang menguji kecepatan, ketepatan, dan stabilitas pesawat dalam balapan udara. Dengan desain aerodinamis dan performa unggul, tim Rejetion berhasil meraih penghargaan Excellent Team Award, membuktikan keahlian dan inovasi mereka. “Hasil yang kami capai tahun ini akan menjadi evaluasi penting untuk meningkatkan performa pesawat ke depannya,” ungkap Evandra Aryadinatha, ketua tim Rejetion UNY. Dosen pembimbing Yuwono Indro Hatmojo juga menyampaikan rasa bangganya: “Penghargaan ini merupakan bukti kerja keras dan dedikasi tim dalam mengembangkan pesawat yang kompetitif. Saya yakin, dengan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut, tim ini akan meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang” kata Yuwono.

Tim Werkudhara UNY berhasil meraih Juara Harapan di kategori Vertical Take-Off and Landing (VTOL), yang menuntut kemampuan drone yang berjenis quadcopter untuk take off dan landing secara vertikal. Kategori ini memerlukan pengendalian dan teknologi penerbangan yang canggih untuk menyelesaikan misi perlombaan. Dengan strategi inovatif, Werkudhara tampil memukau dan berhasil naik ke podium penghargaan. “Tahun ini sangat menegangkan dan berharga. Menduduki posisi ini bukanlah hal yang mudah. Terima kasih kepada tim Werkudhara,” ungkap Farrel Argya Hafizh, ketua tim. Dosen pembimbing Ariadie Chandra Nugraha juga mengungkapkan kebanggaannya: “Prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi tim. Mereka telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengembangkan teknologi VTOL dan menghadapi berbagai tantangan. Saya yakin mereka akan terus berkembang dan meraih prestasi lebih tinggi di masa depan” ujar Ariadie.

Dalam kategori Technology Development (TD), Tim Az Zawra Biantara UNY berfokus pada inovasi sistem penerbangan otonom multi agen, yang membuahkan hasil dengan meraih Juara Harapan. Pencapaian ini mencerminkan kemampuan UNY dalam pengembangan teknologi penerbangan. “Alhamdulillah, kami masih bisa berprestasi di tingkat nasional meski dalam persaingan ketat. Saya sangat bangga atas kerja keras dan kerja sama tim,” ujar Zia Akmal Ahdafi, ketua tim. Dosen pembimbing Oktaf Agni Dhewa juga menyampaikan apresiasinya: “Saya bangga mendampingi tim ini. Prestasi mereka adalah bukti dedikasi dan inovasi yang luar biasa. Saya yakin mereka akan terus menciptakan terobosan di masa depan” ujar Oktaf.

Puncak prestasi UNY di KRTI 2024 diraih oleh Tim Voyager UNY, yang berhasil meraih Juara 1 di kategori Long Endurance Low Altitude (LELA). Kategori ini menguji kemampuan pesawat untuk terbang lama di ketinggian rendah dengan fokus pada efisiensi energi, stabilitas, dan ketahanan. Pesawat Voyager unggul dalam ketiga aspek tersebut, menjadikannya juara utama di kategori yang kompetitif ini. “Sejak awal, kami memiliki tekad dan antusiasme tinggi, memaksimalkan potensi selama riset hingga perlombaan. Alhamdulillah, tidak ada pengorbanan yang sia-sia,” ujar Rohan Septi Salmanda, ketua Tim Voyager. Dosen pembimbing Tim Voyager, Rohjai Badarudin, juga mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi timnya yang berhasil mengumpulkan poin tertinggi pada misi Long Endurance Low Altitude dengan total 10 finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

KRTI 2024 bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah penting bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan teknik, kreativitas, dan inovasi di bidang teknologi penerbangan. “Setiap tim dituntut untuk merancang UAV yang mampu terbang, mempertimbangkan efisiensi, sistem kendali yang baik dan pemecahan misi yang kompleks,” ujar Jonathan Alfa Gustaf Tamunu, Ketua Kontingen KRTI 2024 UNY. Di sisi lain, Marshanda Alfa Amaria, yang bertanggung jawab sebagai koordinator manajer tim, juga berbagi pengalamannya. “Mengelola akomodasi tim sambil mempersiapkan semua anggota untuk bertanding adalah tantangan tersendiri. Namun, dengan dukungan yang solid dari semua pihak, kami bisa menjalani proses ini dengan baik. Tim kami telah bekerja keras dan saling mendukung, dan saya percaya itu adalah kunci keberhasilan kami,” katanya.

Alfino Hokkye Ramadhani, Ketua Divisi Robotika UKM Rekayasa Teknologi UNY 2024, menambahkan, dukungan dari pimpinan universitas, fakultas, dan mitra-mitra terlibat sangat berarti, hal ini mencerminkan komitmen mereka terhadap pengembangan inovasi dan riset, serta memotivasi untuk terus meraih prestasi. Bagi UNY, kemenangan ini bukan sekadar sebuah prestasi, tetapi juga cerminan dari komitmen berkelanjutan dalam memajukan pendidikan dan penelitian di bidang teknologi penerbangan. "Keberhasilan UNY di KRTI 2024 tak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama universitas yang menyediakan fasilitas dan sarana prasarana bagi tim, dari persiapan hingga pelaksanaan kompetisi. Selain itu, kami senantiasa mengiringi setiap usaha dengan doa dan tawakal, dan Alhamdulillah, berkat izin Allah, usaha keras yang kami lakukan membuahkan hasil yang membanggakan dan membuktikan kemampuan kami bersaing di tingkat nasional," ujar Ariadie Chandra Nugraha, koordinator dosen pembimbing Kontingen KRTI UNY.

Prestasi yang diraih oleh tim Thunderwing, Rejetion, Werkudhara, Az Zawra Biantara, dan Voyager menggambarkan masa depan cerah teknologi robot terbang di Indonesia. Dengan inovasi yang terus berkembang dan semangat kompetisi yang tinggi, UNY siap melangkah lebih jauh dalam menciptakan teknologi penerbangan yang lebih maju. Dukungan dari berbagai pihak—termasuk universitas, fakultas, kerja sama dengan industri, dan mitra-mitra terkait—menjadi kunci keberhasilan ini. UNY berharap dapat melanjutkan kesuksesan ini di ajang kompetisi selanjutnya. KRTI 2024 hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju pengembangan teknologi udara yang lebih canggih dan berkelanjutan. Dengan semangat juang dan kreativitas yang tinggi, mahasiswa UNY telah membuktikan kemampuan mereka sebagai pionir dalam inovasi teknologi pesawat terbang nirawak, membawa nama baik universitas dan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi serta mendukung prestasi akademik. 

Penulis
Marshanda Alfa
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat