Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Terbang Gading memperlombakan Divisi Racing Plane yang prestisius karena divisi ini memberikan tantangan untuk merancang, membuat dan menerbangkan wahana terbang fixed-wing yang dapat terbang cepat pada lintasannya namun dengan memperhatikan kualitas rancangan dan pembuatannya agar konstruksi serta konsumsi energinya tetap efisien. Lomba ini mengangkat tema FAT (Fast And on Track), yaitu tercepat dan on track pada lintasan.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, (17/9) ini diikuti 24 tim dari 24 perguruan tinggi se-Indonesia. Menjelang babak final, delapan tim Divisi Racing Plane diantaranya Tim Jatayu Politeknik Negeri Bali, Tim Aerokreasi RP Universitas Brawijaya Malang, Tim Bayu Caraka ITS Surabaya, Tim Cakrawala Universitas Negeri Malang, Tim Narash BUV UNS Surakarta, Tim Biantara RP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Tim Frigate APTRG Universitas Telkom dan Tim Aswaja Robotika Universitas Hasyim Asy'ari Jombang beradu strategi.
Divisi ini hanya terdiri dari satu kelas, yaitu kelas bebas, dengan penggerak harus berbasis motor elektrik dan bilah propeller/fan dari bahan nonlogam. Wahana terbang harus dibuat sendiri. Wahana terbang harus melakukan take-off menggunakan launcher. Teknik pendaratan juga tidak dibatasi, namun arah pendaratan harus searah lintasan lepas landas dan harus dapat mendarat pada area yang ditentukan, serta dipastikan bahwa wahana tidak mengalami kerusakan fatal pada bagian airframe utama. Wahana terbang harus dilengkapi dengan lampu navigasi yang sesuai.
Dari hasil pantauan di lapangan, tim yang berhasil masuk perempat final yakni Tim Jatayu, Tim Bayu Caraka, Tim Narash BUV, dan Tim Aswaja Robotika. Beberapa tim gagal take off, bahkan ada yang mengalami gangguan teknis. Jalur penerbangan yang ditempuh ialah 700meter yang terbagi atas empat gate. Wahana robot terbang dirancang dengan sistem auto pilot dan dikendalikan dari jarak jauh. Sementara itu, waktu persiapan yang diberikan panitia sebelum take off yakni 15 menit. Wahana wajib menempuh jarak 1400 meter pulang pergi secara adu cepat dengan tetap berada lurus di lintasan secara autonomous.
Koordinator Tim Jatayu, Mardana mengatakan timnya telah melakukan persiapan selama berbulan-bulan. "Dengan kerja keras itu, kami berhasil masuk di babak seperempat final dan itu sangat mengesankan," ujar Mardana. Pada tahun lalu Tim Jatayu mengikuti kontes KRTI di Lampung dan hanya sampai di babak 16 besar. Sehingga, ini adalah pencapaian terbesar untuk timnya.
Hasil babak final Divisi Racing Plane KRTI 2024 adalah Tim Narash BUV dari UNS Surakarta sebagai juara 1, Tim Jatayu dari Politeknik Negeri Bali juara 2, Tim Bayu Caraka dari ITS Surabaya juara 3 dan Tim Aswaja Robotika Universitas Hasyim Asy’ari Jombang sebagai juara 4.