Prof. Dr Antuni Wiyarsi Menjadi Pembicara Pada International Symposium on Science and Education

Prof. Antuni Wiyarsi

Prof. Dr Antuni Wiyarsi diundang oleh Dean of College of Science National Taiwan Normal University (NTNU) untuk menjadi pembicara pada International Symposium on Science and Education pada tanggal 4 – 8 Juni 2024 yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara speerti Taiwan, Jepang, Thailand, Vietnam, Amerika, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Materi yang disampaikan adalah Students' Scientific Habits of Mind on Global Warming Issue (as socio-scientific issues.

Menurut Antuni Wiyarsi penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebiasaan berpikir ilmiah (SHOM) siswa dalam perspektif kognitif melalui penggunaan SSI dalam kasus pemanasan global. Metode survei-eksploratif digunakan untuk mengumpulkan data. “Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 131 siswa dari dua Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Yogyakarta” katanya. Sejumlah partisipan dipilih secara purposive sampling, yaitu partisipan tersebut telah mempelajari topik pemanasan global dalam mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi dan bersedia menjadi partisipan. Data SHOM dikumpulkan menggunakan pertanyaan terbuka yang terdiri dari 7 faktor, yaitu ketidakpercayaan terhadap argumen dari otoritas, keterbukaan pikiran, skeptisisme, rasionalitas, objektivitas, penangguhan keyakinan, dan rasa ingin tahu. Analisis kualitatif menggunakan analisis isi dengan pengkodean induktif digunakan untuk menganalisis data SHOM siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa telah mengetahui konsep dasar tentang pemanasan global dan solusinya. Pemahaman siswa dapat dilihat dari cara sebagian besar siswa dapat memberikan penjelasan berdasarkan pengetahuan mereka tentang topik ini dalam kaitannya dengan tujuh faktor SHOM. Dimensi SSI pemanasan global yang muncul pada jawaban siswa hanya terbatas pada dimensi lingkungan, teknologi, ekonomi, dan moral. Selain itu, penjelasan siswa lebih mengacu pada konsep biologi, bukan konsep kimia yang melibatkan mekanisme efek rumah kaca yang berkaitan dengan ikatan kimia pada molekul gas rumah kaca, dan konsep kimia lainnya. Oleh karena itu, masih diperlukan pengembangan SHOM bagi siswa dan penekanan konsep kimia pada topik pemanasan global.

Setelah mengisi symposium, Prof Antuni bersama dengan kolaborator Prof. Dr. Hsin Kai Wu dari Graduate Institute of Science berdiskusi dengan mhs master pendidikan sains NTTU. Materi diskusi terkait peluang dan tantangan penelitian di bidang STEM di masa datang, terutama dalam mengoptimalkan 3 bentuk integrasi dalam STEM, yaitu integrasi konten/disiplin, integrasi pedagogic, serta integrasi karakteristik siswa.

Penulis
Riana Nurhayati
Editor
Dedy
Kategori Humas
MATCHING FUND
IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat