Prof. Antuni Wiyarsi Mendapat Pendanaan Penelitian IUPAC

Prof. Antuni Wiyarsi

Prof. Dr. Antuni Wiyarsi, mendapatkan pendanaan penelitian an international project, under the auspices of the Internasional Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) Committee on Chemical Education. The project is entitled ‘Internasional Teacher Survey on Green and Sustainable Chemistry (GSC) Practical Activities’ dengan task chair Dr. Seamus Delaney dari Deakin University, Australia. Dengan proyek ini, dimaksudkan untuk menilai dan meningkatkan kualitas pendidikan kimia praktis secara global. Proyek ini berupaya untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dalam pengetahuan dan kompetensi guru kimia, memastikan siswa menerima pengajaran tingkat tertinggi dalam bidang sains yang penting ini. Nilai utama dari proyek ini adalah menyediakan sumber daya secara gratis bagi guru kimia dari seluruh dunia untuk mempromosikan pembelajaran tentang kimia hijau dan berkelanjutan. Studi perbandingan lintas negara akan dilakukan setelah guru kimia di banyak negara menyelesaikan survei yang sama.

Survei untuk proyek ini sudah dimulai awal tahun 2024 dan akan berakhir di awal 2025 dengan target 55 negara. Pada bulan tanggal 15-19 Juli 2024, bersamaan dengan Seminar dan Kongres IUPAC, tim peneliti melakukan pertemuan untuk mempresentasikan progres masing-masing negara. Pertemuan yang dilaksanakan di Royal Cliff Beach Hotel Pattaya Thailand, mempresentasikan progress report penelitian di negara Australia oleh Dr. Seamus Delaney, Indonesia (Prof. Dr. Antuni Wiyarsi), Turkiye (Prof. Dr. Mustafa Sozbilir & Sevil Akaygun, Ph.D), Norwegia (Dr. Mukadder Baran), Vietnam (Dr. Thanh Quan Huynh), dan Nepal (Jyoti Giri).

Untuk data di Indonesia, sudah terkumpul respon dari 638 guru dari berbagai daerah spt Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang, Sidoarjo, Jakarta, Bandung, Bogor, Padang, Medan, Pekanbaru, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Ternate, dan Mataram. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar guru memperoleh informasi dan ide untuk menerapkan prinsip kimia hijau dan keberlanjutan dari jalur pendidikan informal, spt pelatihan, membaca hasil penelitian, mengikuti seminar dan berdiskusi dengan kolega baik sesame guru maupun kolega dari perguruan tinggi. Guru kimia menyatakan alasan utama menerapkan prinsip kimia hijau dan keberlanjutan lebih banyak melalui aktiitas praktik dikarenakan hal tersebut memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan ketermapilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, meningkatkan keterlibatan aktif siswa, serta dapat dikaitkan dengan isu lingkungan. Meski demikian, guru masih menghadapi tantangan terkait dengan waktu dan ide=ide kreatif yang perlu diasah. Di akhir proyek nanti diharapkan akan dapat dielaborasi praktik baik penerapan prinsip prinsip kimia hijau dan keberlanjutan di berbagai sekolah di dunia sehingga memperkaya pengetahuan guru-guru kimia di Indonesia.

Penulis
Riana Nurhayati
Editor
Dedy
Kategori Humas
MATCHING FUND
IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat