Langkah Presisi Menuju Prestasi: Pesan dari Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan untuk Mahasiswa Baru UNY

Kapolda DIY mengisi materi

“Bonus demografi Indonesia 2045 adalah tantangan besar bagi mahasiswa, yang memberikan dua pilihan: maju dengan memanfaatkan peluang untuk menjadi generasi unggul atau menyerah pada tekanan dan melewatkan kesempatan emas ini“ ungkap Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., dalam paparannya di hadapan mahasiswa baru Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan tema "Mahasiswa: Langkah Presisi Meraih Prestasi", di GOR UNY Senin (5/8).

Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan merupakan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki rekam jejak yang mengesankan. Suwondo Nainggolan menjadi perwira tinggi Polri yang sejak 14 Oktober 2022 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam materinya, ia menekankan pentingnya presisi dan dedikasi dalam setiap langkah yang diambil oleh mahasiswa untuk mencapai kesuksesan.

Suwondo Nainggolan memulai materinya dengan menjelaskan bahwa Jogja adalah miniatur Indonesia, sebuah tempat dimana berbagai budaya dari seluruh nusantara hidup berdampingan. Dengan pondasi dan tata krama yang kokoh, Jogja memungkinkan kebudayaan berkembang bebas tanpa menghilangkan identitas budaya aslinya. Di sini, harmoni dan keberagaman menjadi satu, mencerminkan semangat Indonesia dalam skala yang lebih kecil. “Sehingga para mahasiswa Jogja harus pintar menjaga gaya hidup dan pergaulan mereka agar tetap aman selama berada di kota ini. Dengan memahami dan menghormati tata krama serta nilai-nilai lokal, mahasiswa dapat menikmati pengalaman yang berharga tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan,” tutur Suwando.

Dalam kuliah umum ini lulusan Akpol angkatan 1994 tersebut menyampaikan 4 peran penting mahasiswa. Pertama, mahasiswa berperan sebagai Agent of Change (Agen perubahan). Mahasiswa tak hanya sebagai penggagas perubahan melainkan menjadi objek atau peluru dari perubahan tersebut Penyembahan yang dimaksud lantu perubahan kearah yang positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa Indonesia.

Kedua mahasiswa memegang peran Social Control (Kontrol Sosial). Sikap kritis dan proaktif untuk dimiliki oleh mahasiswa bukan hanya sebagai pengamat dan penilai atas suatu aktivitas yang kemudian disampaikan dengan orasi (demo) tapi partisipasi aktif dengan masyarakat dan sampaikan temuan dan ide-ide perbosition dengan logis dan santun.

Ketiga, Mahasiswa adalah Moral Force (Suri Tauladan). Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik karena mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Keempat, Mahasiswa merupakan Iron Stack (Generasi Penerus yang Tangguh). Mahasiswa dapat menjadi iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.

Materi diakhiri dengan harapan Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan bagi mahasiswa baru UNY, “ Saya harap mahasiswa tahu alasan kenapa datang ke kampus, agar saat kembali ke rumah mahasiswa mendapat ilmu dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri, orang tua dan masyarakat luas” tutup Suwondo Nainggolan.

Dengan semangat dan motivasi yang diberikan oleh  Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan, para mahasiswa baru UNY diharapkan dapat mengambil pelajaran berharga dan menerapkannya dalam kehidupan akademik dan non-akademik mereka, sehingga mampu meraih prestasi yang membanggakan di masa depan.

Penulis
Annis Na’immatul, Bela Juliana, Panji Nur Fitri Yanto
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus