FT UNY RANCANG KENDARAAN OPERASIONAL PERAWAT COVID19 (KOPEC19)

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tengah merancang kendaraan operasional bagi tenaga kesehatan untuk perawatan pasien covid-19 (KOPeC19) demi menghindarkan tenaga medis dari tertularnya virus ini. KOPeC19 sedang dipersiapkan oleh dosen-dosen Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika bekerjasama dengan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik UNY, yakni Dr. phil Ir. Mashoedah, M.T, Dr. Ir. Zainal Arifin, M.T, Drs.Ir. Moch. Solichin, M.Kes., Dr. Sutiman, M.Pd., Ardy Seto Priambodo, M.Eng., dibantu beberapa mahasiswa dari kedua program studi tersebut.

Dr. phil. Ir. Mashoedah, M.T selaku pencetus ide, menggambarkan gagasannya dalam sebuah sketsa gambar kemudian dikomunikasikan dengan beberapa rekan dosen dan mahasiswa. Setelah melalui diskusi secara online dan menentukan rancangan serta komponen-komponenyan kemudian dibentuk lah tim untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan KOPeC19 ini.

Menurut Mashoedah, latar belakang pembuatan kendaraan ini adalah untuk membantu tenaga medis agar tidak tertular oleh Covid-19 karena tingginya frekuensi interaksi dengan pasien sehingga dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam melaksanakan tugasnya.

“KOPeC19 adalah kendaraan yang dirancang untuk tenaga medis saat bertugas di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Alat ini seperti kendaraan umumnya yang memiliki pintu masuk disamping kiri yang dilapisi karet rubber rapat pada sisinya, namun yang membedakan adalah bentuknya yang menyerupai kapsul sehingga dapat dioperasikan secara mandiri oleh tenaga medis,” beber Mashoedah.

“KOPeC19 dapat digerakkan maju, mundur, belok kiri dan kanan dengan ukuran diameter kurang dari 80 cm sehingga memungkinkan untuk keluar masuk pintu kamar rumah sakit. Di bagian depan kendaraan ini diberikan akses untuk menjulurkan tangan dalam bentuk sarung tangan berbetuk belalai yang fleksibel sehingga tangan tenaga medis terlindungi saat memberikan perawatan pada pasien,” lanjutnya..

“Bagian dalam KOPeC19 dilengkapi pendingin (air conditioner) dan sound system untuk memperlancar komunikasi dengan pasien. Selain itu, ada pula perlengkapan medis, urinoir, dasboard kendali, monitor kamera belakang dan fasilitas lain yang diperlukan oleh tenaga medis selama menjalankan tugas,” jelas Mashoedah

Meskipun berbentuk kapsul kendaraan ini didisain memiliki tempat duduk dan sandaran bagi operator, agar tenaga medis tetap merasa nyaman ketika bertugas didalam kendaraan ini. Penggerak dari kendaraan ini menggunakan motor BLDC (Brush Less DC motor) yang dapat dioperasikan dalam dua mode, manual dan otomatis.

“Kemudian, untuk menjamin steril dari virus, pengguna kendaraan ini tetap perlu proses sterilisasi sebelum dan sesudah digunakan,” lanjut Mashoedah.

“Saat ini KOPeC19 tengah masuk dalam tahap pembuatan prototype. Kami terus berusaha agar bisa segera rampung dan sangat berharap nantinya alat ini dapat memberikan manfaat nyata untuk membantu tenaga medis dalam penanganan Covid-19,” tutup Mashoedah. (hryo)