Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan Brainstorming penyegaran dan peningkatan motivasi pengelolaan sampah organik di Bale Kawruh, Kepatihan, Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta pada Minggu, 9/6/24. Kegiatan dihadiri oleh Ibu-Ibu kelompok Dasawisma Desa Kepatihan, Tamanmartani. Tim PKM terdiri dari Prof. Dr. Sri Handayani, M.Si. (FMIPA, Ketua), dengan anggota Dr. Lisma Diana (FIK) dan Arum Darmawati, MM (FEB). Mahasiswa yang turut membantu tim PKM ini terdiri dari empat mahasiswa dari prodi kimia yaitu Dayu Arinda, Muchammad Ikmal Abdillah, Oktavia Pratiwi, Tria Novita Anasriah serta dua mahasiswa dari prodi manajemen yaitu Satrio Dwi Kuncoro, Helena Christia Deshediany. Kegiatan ini merupakan agenda pertama dari rangkaian kegiatan Pengelolaan Sampah dan Pembuatan Ecoenzyme oleh tim PKM UNY.
Ketua tim, Sri Handayani dalam sambutannya mengatakan, sebagai institusi pendidikan tinggi, UNY memiliki komitmen kuat untuk tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga untuk berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian. Program ini adalah wujud nyata dari tridharma perguruan tinggi, yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat.
“Tim pengabdian dari UNY terdiri dari tiga fakultas dengan berbagai keahlian yang akan berkolaborasi dalam program ini. Saya, Sri Handayani dari Program Studi Kimia akan membantu dalam pengelolaan sampah organik, Ibu Arum Darmawati dari Program Studi Manajemen, akan memberikan pendampingan dalam manajemen pengelolaan bank sampah, dan Ibu Lismadiana dari Kepelatihan akan mendampingi masyarakat dalam menciptakan lingkungan hidup yang sehat”, lanjutnya.
Sri Handayani mengharapkan, sinergi antara fakultas-fakultas ini dapat memberikan solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Keberhasilan program ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi aktif seluruh pihak, baik dari masyarakat, pemerintah desa, maupun para tokoh masyarakat. Semoga program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Mari kita bekerja sama dengan semangat dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama.
Sementara itu pemateri Agus Hartono, SS dari Lembaga Studi dan Tata mandiri (Lestari) yang bergerak yang bergerak dibidang pengelolaan sampah, menjelaskan bahwa salah satu alasan ditutupnya TPS Piyungan adalah karena banyak sampah yang tidak dipilah sebelum masuk ke TPS. Ia juga menegaskan bahwa dua hal utama yang perlu dilakukan setiap individu untuk mengatasi masalah sampah dimulai dari pengurangan dan penanganan. Penyegaran materi mengenai pengelolaan sampah mulai dari pemilahan sampah basah dan sampah kering menjadi sangat penting untuk diketahui oleh para pelaku rumah tangga, khususnya para Ibu.
“Selain meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pelaku rumah tangga mengenai sampah, edukasi pemilahan dan pengelolaan sampah juga dapat mendorong praktik hidup yang berkelanjutan”, tambah Agus Hartono.
Kegiatan brainstorming diikuti dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta yang ditunjukkan dari keaktifan menjawab pertanyaan sampai menyanyikan bersama lagu “Tangising Kali” (Dalam bahasa Indonesia: Tangisan sungai). Dalam kegiatan ini juga berlangsung diskusi mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Ibu-Ibu untuk menangani masalah sampah di rumah tangga.