Pandemi virus corona telah berdampak di berbagai sektor, salah satunya pendidikan dimana virus ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun kampus terpaksa dilaksanakan secara daring seperti di Universitas Negeri Yogyakarta. Di lain sisi, banyak mahasiswa UNY yang berasal dari luar daerah tidak bisa pulang atau mudiksesuai himbauan pemerintah. Kondisi ini menyulitkan merekadalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harikarena selain harus dihadapkan dengan anaman wabah covid 19, akses keluar pun jadi terbatas, dan banyak warung yang tutup. Hal ini diperparah dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit.
Pihak UNY pun terus berupaya dengan berbagai bantuan berupa sembako namun karena jumlah mahasiswa yang terdampak cukup banyak sehingga belum dapat mengcover semuanya.Hal ini memantik BEM FT UNY (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta) untuk bergerak.
Diinisiasi UKMF KPALH CARABINER (Unit Kegiatan Fakultas Komunitas Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup Carabiner), Posko Tanggap Darurat Covid-19 hadir untuk membantu sebanyak mahasiswa perantauan dibawah koordinasi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FT UNY, Darmono, M.Pd.
Jamaludin Winarhadi Kusumo, selaku koordinator menjelaskan bahwa posko yang bertempat di Gedung KPLT FT UNY Lt. 1 ini bertujuan untuk mendata mahasiswa FT UNY yang tidak bisa pulang ke daerah masing-masing dan sesegera mungkin memberikan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan pokok
“Posko ini menghimpun dana dari iuran dosen dan pegawai Fakultas Teknik UNY serta berbagai donatur,” terangnya.
Posko ini dijalankan dalam dua sesi, yakni sesi pertama dihitung mulai dari Sabtu-Minggu (4-5/4/2020) dan sesi kedua pada hari Rabu-Jumat (8-10/4/2020).
Sebanyak 217 paket sembako telah tersalurkan kepada 129 mahasiswa yang terdata serta bantuan logistik ke Pesantren Darush Shalihat di Pogung Baru Blok F Melati, Sleman, Yogyakarta bagi 86 santri.(hryo)