Selama mengikuti PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) mahasiswa akan bertemu dengan 55.000 mahasiswa UNY dan 1395 dosen. Ini akan menambah sahabat dan menambah guru dengan 160 profesor dan 600 doktor. Silakan mahasiswa peserta PMM dapat menimba ilmu dari beliau, dan jangan lupa belajar tentang kearifan karena Yogyakarta merupakan kota budaya. Dan saat tinggal di asrama berbaur dengan masyarakat merupakan kesempatan yang baik untuk belajar universitas kehidupan. Demikian dikatakan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Nizam dalam acara penerimaan dan pengenalan kampus program PMM Angkatan 4 di Rektorat UNY, Kamis (15/2). Menurut Nizam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bertujuan untuk mengantar mahasiswa menemukan masa depan yang gemilang. “Pada era sekarang ini ada 23 pekerjaan yang hilang karena tergantikan oleh otomatisasi, dan ini merupakan tantangan pagi pendidikan tinggi” ungkap Nizam. Namun sebagaimana dalam revolusi industri, akan lahir pekerjaan baru yang jumlahnya hingga dua kali lipat pekerjaan yang hilang. Hanya saja pekerjaan itu belum nampak sekarang karena menunggu dari hasil artificial intelligence. Oleh karena itu ini merupakan tantangan bagi perguruan tinggi untuk merumuskan kurikulum, kompetensi dan kecakapan baru yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Program MBKM pada dasarnya adalah untuk mengantar mahasiswa memilih dan merancang hari esok dengan para dosen dan bersama kampus kehidupan yang akan dimasuki. Dalam kampus Merdeka pembelajarannya bersifat fleksibel dan bermakna sehingga apa yang didapat di UNY belum tentu ada di kampus asalnya. Dengan kegiatan ini mahasiswa dapat bertemu dengan sesame mahasiswa dari berbagai kampus sehingga terbina keragaman budaya, keragaman suku dalam Pelangi Nusantara. Selama mengikuti PMM diharapkan mahasiswa dapat menimba ilmu dan menjalin persahabatan.
Rektor UNY Prof. Sumaryanto mengatakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4 ini diikuti 142 mahasiswa dari 53 perguruan tinggi se-Indonesia. “Yang terbanyak mengirim adalah Universitas Negeri Makassar sebanyak 11 mahasiswa, Universitas Negeri Padang 11 mahasiswa dan Politeknik Negeri Batam 10 mahasiswa” ungkap Rektor. Diinformasikan juga bahwa dari 142 mahasiswa PMM di UNY terdapat 47 mahasiswa program vokasi yang tinggal di Asrama Wates sedangkan 95 mahasiswa program sarjana tinggal di Asrama Wedomartani. Rektor mengucapkan selamat datang dan mengapresiasi pilihan mahasiswa PMM Angkatan 4 di UNY untuk meningkatkan karier dan sebagai almamater kedua.
Menurut peserta PMM Ida Asani dari prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Hamdanwazi Lombok, pilihannya ke UNY karena merupakan kampus pendidikan yang sudah menjadi impiannya sejak dulu. Sedangkan Sandy Aprianto dari Universitas Islam Riau memilih UNY karena cita-citanya dulu untuk kuliah di UNY tidak tercapai. "Namun keinginan itu terkabul dengan adanya PMM ini" ujar mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi tersebut.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program PMM adalah program pertukaran mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) dalam koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berorientasi memberikan pengalaman kebinekaan melalui keikutsertaan dalam berbagai kegiatan Modul Nusantara untuk memberikan pengalaman belajar di PT penerima, memupuk semangat persatuan dan nasionalisme Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa PMM 4 tentang lingkungan kampus, prosedur akademik dan administrasi, serta memberikan kesempatan untuk berkenalan dengan Dosen Modul Nusantara dan berkenalan sesama mahasiswa.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono