Pelatihan Budidaya Maggot Sebagai Alternatif Pakan Ternak Alami

Pelatihan budidaya maggot

Permasalahan sampah rumah tangga menjadi salah satu masalah yang belum mampu dikelola dengan baik, terlebih sampah organik. Seringkali, masyarakat masih menggunakan cara tradisional untuk mengelola sampah seperti, membakar, menimbun, atau mengubur. Hal ini dapat menjadi sumber polusi dalam jangka panjang. Didukung pula oleh pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan sampah yang masih rendah. Ditutupnya TPS Piyungan juga dapat menjadi faktor bertambahnya timbunan sampah rumah tangga. Oleh karena itu, Tim KKN UNY yang beranggotakan Janetra Haidar Hanin (Manajemen), M. Ichsan Abdul Hakim (Manajemen), Candra Dwi Kusuma (Administrasi Publik), Meilynda Putri Rahmawati (Matematika), Vita Maulia (Psikologi), Urathul Khairani Harahap (Sastra Inggris), Desi Kusumaningrum (Sastra Inggris), Tiara Gita Artanti (Sastra Inggris), dan Isma’ati Anisa (Sastra Inggris) menggelar sosialisasi dan pelatihan budidaya maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) sebagai alternatif dalam mengelola sampah organik belum lama ini. Kegiatan ini terlaksana  menggandeng TPS Terintegrasi Sinduadi Gumregah Gayeng Regeng dengan Ali Susilo sebagai narasumber.

Ali dalam penjelasannya menuturkan bagaimana langkah-langkah dalam budidaya maggot, mulai dari tahap penetasan telur hingga maggot yang siap panen. Dalam penjelasannya, Ali turut membawa sample setiap fase maggot mulai dari telur, baby maggot, maggot, prepupa, pupa, dan lalat Black Soldier Fly (BSF) sehingga audiens dapat lebih memahami materi yang disampaikan dengan jelas. Kegiatan pelatihan ini diterima baik oleh masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan kehadiran masyarakat mencapai 80% dari undangan yang disebar. Mugito sebagai perwakilan warga Dusun Planggok yang hadir menuturkan “Terima kasih kepada KKN UNY atas kegiatan pelatihan dan sosialisasi budidaya maggot ini, kami bapak-bapak bisa mendapatkan ilmu baru. Kami juga berharap pelatihan ini dapat berlanjut dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Planggok terlebih sebagian besar warga di sini meruupakan pembudidaya lele sehingga harapannya dapat menjadi salah satu pakan alternatif yang dapat kami gunakan”.

Vita Maulia perwakilan mahasiswa KKN menyampaikan, “Saya berharap kegiatan pelatihan ini dapat menjadi media transfer learning yang berguna bagi kesejahteraan warga Dusun Planggok dalam sektor perternakan maupun pengelolaan sampah organik. Juga, mengingat Planggok sangat terkenal dengan budidaya lele, maka saya berharap para peternak lele di Dusun Planggok dapat memanfaatkan maggot sebagai pakan sekunder untuk lele tersebut.”

Pada akhir kegiatan, setiap RT diberikan 1 kotak maggot yang berisi kurang lebih 2-4 gram maggot. Harapannya pelatihan yang diberikan tidak hanya berhenti pada teori saja, tetapi dapat langsung dipraktikan oleh masyarakat.

Penulis: Vita Maulia

Editor: Dedy

Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus