Mahasiswa UNY yang tergabung tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) yaitu Mukti Syarifah, Risha Kurnia Dwi Hartanti, Muhammad Arif Nur Rokhman, Siswantiningsih (Pendidikan IPA), dan Siti Nur’aini (Pendidikan Akuntansi) membuat inovasi membuat beras analog dengan memanfaatkan umbi talas.
Bersama dosen pendamping Prof. Dr. Sri Atun para mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian berjudul TRIDI (The Save Rice for Diabetes): Alternatif Bahan Pangan Berindeks Glikemik Rendah.
Mukti Syarifah menjelaskan, produk beras analog dengan bahan baku umbi talas memiliki indeks glikemik (tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kadar gula darah) yang rendah sehingga menjadi alternatif bahan pangan untuk penderita diabetes. Beras analog "TRIDI" dengan tambahan carboxymethyl celluloce (CMC) sebagai zat pengikat bahan. "TRIDI" dengan fortifikasi (kombinasi) wortel, daun kelor, dan bunga telang baik untuk kesehatan.
Wortel dipercaya kaya mengandung vitamin A yang dapat membantu menjaga kesehatan mata sedangkan daun kelor dan bunga telang dapat memicu produksi insulin dalam tubuh sehingga diharapkan dapat membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Bahan alami tersebut cocok dikonsumsi khususnya bagi penderita Diabetes Mellitus maupun masyarakat umum yang menerapkan pola hidup sehat dengan kadar gula rendah dalam pencegahan diabetes.
“Proses pembuatan beras analog meliputi tahap persiapan, tahap pembuatan beras analog, tahap penjemuran, dan tahap pengemasan,” lanjutnya.
Bahan-bahan seperti carboxymethyl celluloce (CMC), air, dan ekstrak fortifikasi (khusus untuk fortifikasi wortel, bunga telang atau daun kelor) dicampur kemudian dicetak menggunakan mesin pencetak beras analog lalu mengeringkan beras analog dibawah sinar matahari hingga benar-benar kering.
Sebelum dikonsumsi dilakukan proses pemasakan yang cukup mudah tanpa prosea pencucian layaknya beras pada umumnya. Air dididihkan dalam panci lalu memasukkan beras analog dan diaduk sampai matang dan siap dikonsumsi.
Dijelaskan, beras analog umbi talas memiliki kandungan karbohidrat dengan indeks glikemik (IG) rendah menunjukkan bahwa karbohidrat tersebut mengalami pencernaan secara lambat dan absorbsi dalam saluran pencernaan dalam jumlah yang sedikit sehingga kadar glukosa darah disertai dengan kadar insulin menurun. Oleh karena itu, pemilihan umbi talas untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes melitus lebih baik karena memiliki IG lebih rendah dibandingkan dari beras putih (padi).
Syarifah menerangkan, beras analog yang sudah jadi dikemas dan diberi tanggal expired nya dan beras analog siap untuk dipasarkan. Produk ini akan dijual dengan harga Rp. 25.000 perbungkus, dimana satu bungkusnya berisi 200 gram beras analog. Untuk pemasaran produk “TRIDI” saat ini dijual melalui sosial media seperti facebook, instagram, online shop, whatsapp, dsb. (witono)