Dalam rangka menyongsong pelaksanaan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) X, para pimpinan dari 12 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menyatukan persepsi dalam kegiatan Pra-Konaspi X yang digelar di UNY pada Kamis-Sabtu (29/9-1/10). Pada kegiatan Pra-Konaspi ini, para Wakil Rektor akan memfinalkan kembali grand scenario dari kegiatan Konaspi yang memang sudah dirancang dua tahunan namun karena pandemi baru bisa dilaksanakan sekarang.
Ketua Forum Rektor LPTKNI, Prof. Ganefri mengatakan bahwa kegiatan Pra-Konaspi ini dipersiapkan dengan sangat sempurna. Karena itu, perlu menjadi perhatian pimpinan bahwa kegiatan Prakonaspi sudah sedemikian baik dan seyogyanya kegiatan Konaspi akan lebih bagus lagi. “Pada kesempatan ini berkumpul penguasa rektor di mana ada Ketua Forum Rektor Indonesia serta Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan LPTK yang tetap solid dan kompak” kata Ganefri.
Lebih lanjut Ganefri menegaskan, jumlah mahasiswa dari keduabelas perguruan tinggi LPTK yang hadir berjumlah lebih dari 500.000 orang. Hal tersebut menjadi penegas bahwa Konaspi merupakan sebuah kegiatan prestisius LPTK, karena merupakan tempat berkumpul para praktisi pendidikan dari lembaga kependidikan dari seluruh Indonesia. Berdasarkan data terakhir, pada ajang Konaspi di Manado akan hadir sekitar 1500 yang akan menuangkan berbagai pengalaman dan masalah yang dihadapi oleh lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan.
Terminologi LPTK menurut UU Guru dan Dosen adalah perguruan tinggi yang mempunyai program studi kependidikan. Artinya perguruan tinggi yang memiliki FKIP adalah juga LPTK, yang berjumlah 43 perguruan tinggi di Indonesia. Diungkapkannya bahwa di Indonesia ada lebih dari 5000 program studi kependidikan namun tantangan yang akan dihadapi adalah bahwa dalam draft Undang-Undang Pendidikan Nasional LPTK tidak muncul. Namun setelah berkomunikasi dengan Mas Menteri dan Ketua Tim Pembuat Draft Undang-Undang perihal LPTK ini akan dimasukkan dalam pasal 108 ayat 3 yang sebelumnya berbunyi ‘Penyelenggaran Pendidikan Profesi Guru Adalah Perguruan Tinggi Negeri’ dan akan ditambahkan dengan kalimat ‘perguruan tinggi yang memiliki program studi kependidikan’. Inilah yang akan diperjuangkan dalam draft tersebut bukan hanya untuk program profesi guru namun juga untuk program studi kependidikan dan juga akan menjadi salah satu bahasan utama di Konaspi. Ganefri juga mengupayakan untuk dapat menghadirkan Presiden RI dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk hadir dalam Konaspi bulan Oktober.
Tahun 2022 ini, diharapkan akan menjadi titik balik untuk pemulihan ketika situasi pandemic Covid-19 menunjukkan kecenderungan yang semakin melandai menuju ke situasi yang normal. Situasi ini menjadi momentum penting bagi Indonesia ketika menjadi Presidensi menjadi upaya bersama dalam semangat nilai budaya dan kearifan lokal gotong royong. Masalah pandemic Covid-19 tidak hanya menjadi masalah Indonesia tetapi juga sudah menjadi masalah bersama seluruh dunia, maka Universitas Negeri Manado sebagai penyelenggara melihat pentingnya global collaboration untuk bersama-sama bekerja, dan bekerja bersama, memikirkan bersama berbagai upaya pemulihan yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, Konaspi 2022 ini akan dirangkaikan dengan kegiatan Social and Technology Science International Conference on Education Post Covid-19.
Penulis : Dedy
Editor : Anwar Effendi