PENYULUHAN PERTANIAN OLEH KKN UNY K099 DI DESA MLARAN

  Mahasiswa KKN UNY K099 yang bertugas di Desa Mlaran, Purworejo mengadakan acara penyuluhan pertanian dengan mendatangkan dua penyuluh dari kecamatan. Acara penyuluhan tersebut diikuti oleh 17 perwakilan petani dari RW 5 dan RW 4 Desa Mlaran, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Acara yang diadakan di salah satu rumah warga tersebut berlangsung dari pukul 09.00 sampai 12.00. Penyuluhan pertanian tersebut dilakukan berdasarkan keluhan warga RW 5 dan RW 4 yang meminta diadakannya penyuluhan karena sebagian

Mahasiswa KKN UNY K099 yang bertugas di Desa Mlaran, Purworejo mengadakan acara penyuluhan pertanian dengan mendatangkan dua penyuluh dari kecamatan. Acara penyuluhan tersebut diikuti oleh 17 perwakilan petani dari RW 5 dan RW 4 Desa Mlaran, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Acara yang diadakan di salah satu rumah warga tersebut berlangsung dari pukul 09.00 sampai 12.00. Penyuluhan pertanian tersebut dilakukan berdasarkan keluhan warga RW 5 dan RW 4 yang meminta diadakannya penyuluhan karena sebagian besar warga berprofesi sebagai petani.

Materi yang disampaikan dalam acara penyuluhan tersebut adalah pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit. Sebelum materi dimulai, peserta penyuluhan diajak terjun ke sawah untuk melakukan observasi secara langsung. Observasi dilakukan dengan membagi peserta menjadi 4 kelompok. Adapun yang diamati selama observasi di antaranya tingkat keasaman tanah, kecerahan sinar matahari, arah mata angin, hama tanaman hingga warna daun tanaman padi.

Setelah dilakukan observasi, masing-masing kelompok tersebut diminta untuk mempresentasikan hasil yang diperoleh. Hasil dari observasi menunjukan beberapa sawah masih kurang diperhatikan dalam hal kebersihan. Bahkan terdapat sawah yang Ph tanahnya 4, sedangkan tingkat keasaman tanah yang baik adalah 6 – 7. Namun, untuk faktor kecerahan sinar matahari dan arah mata angin sudah dinilai cukup baik.

Pak Karyono, salah satu peserta sekaligus ketua kelompok tani berpendapat acara penyuluhan ini sangat bagus karena selain menambah wawasan, materi yang disampaikan juga berkaitan dengan masalah utama yang sering dihadapi oleh petani.

“Ya cukup bagus karena pertama ya menambah wawasan ilmu tentang berbudidaya padi khususnya karena di sini materi yang diberikan kan tentang hama dan penyakit dimana itu adalah masalah pokok yang selalu dihadapi petani”, ujar Pak Karyono. Pak Karyono juga berharap dengan adanya penyuluhan, masyarakat mau untuk mempraktekannya agar bisa meningkatkan keuntungan petani.

Kendala utama yang dialami selama ini selain dari kondisi sawah, juga dari para petani yang kurang aktif dalam melakukan pertemuan sehingga sulit untuk dilakukan monitoring. Bu Umul, salah satu penyuluh juga berpendapat bahwa sulit bagi para petani untuk mempraktekkan hal-hal baru karena kepemilikan modal yang kurang. Jadi, walaupun saat pertemuan penyuluhan para petani terlihat antusias, tapi untuk mempraktekannya para petani masih kesulitan.

Bu Umul berharap setelah diadakannya penyuluhan pertanian ini, para petani dapat menambah wawasan dan bisa mempraktekan sendiri nantinya. Selain itu juga bisa meningkatkan produksi dengan biaya produksi yang lebih minim sehingga bisa meningkatkan penghasilan para petani.

“Ya harapannya mereka jadi tau, kemudian bisa melakukan atau mempraktekan budidaya lebih bagus dan baik. Mau melakukan hal-hal baru yang tentu bisa meningkatkan kualitas hasil pertanian yang kemudian tentu bisa meningkatkan penghasilan para petani itu sendiri” jelas bu Umul. (Reza Herdanyo)