Olahraga merupakan hal yang penting dilakukan, tidak saja bagi anak-anak, remaja dan dewasa, namun juga perlu bagi kalangan lanjut usia. Seiring dengan bertambahnya usia manusia, pada kenyataannya manusia mengalami penurunan dalam daya ingat dan kemampuan fisik. Untuk mengurangi dampak dari penurunan fungsi biologis tersebut dapat dibantu dengan secara aktif melakukan aktifitas fisik yang bertujuan untuk kebugaran yang dilakukan dengan penuh rasa senang dan gembira. Menurut Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Subagyo olahraga yaitu setiap aktivitas fisik ataupun permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur alam, orang lain maupun diri sendiri. “Apa manfaat olahraga bagi lansia? Olahraga bermanfaat untuk mendukung tujuan hidup sehat, bugar dan bahagia. Namun begitu juga perlu diketahui olahraga apa yang tepat baginya” kata Subagyo, Rabu (3/8) di UNY.
Pria kelahiran Bantul, 7 November 1956 tersebut memaparkan bahwa olahraga renang juga dapat dilakukan oleh lansia. Selama ini olahraga renang banyak diikuti atau dilakukan oleh anak-anak dan usia remaja, namun bagi lansia nampaknya belajar renang merupakan aktivitas olahraga yang jarang dilakukan. “Walaupun begitu olahraga renang sejatinya bagi lansia memiliki beberapa keuntungan” ujarnya. Pertama, resiko cidera fisik kemungkinan sangat kecil karena semua aktivitasnya dilakukan di air. Kedua pada waktu beraktivitas suhu tubuh relatif terkendali, karena suhu air di kolam relatif lebih rendah dari suhu tubuh sehingga kemungkinan untuk dehidrasi dapat dihindari. Ketiga olaharaga renang menguntungkan bagi lansia yang memiliki berat tubuh berlebih atau bahkan yang sudah dapat dikategorikan sebagai obesitas. Mengapa alasan-alasan tersebut menguntungkan, salah satunya lansia dapat terhindar dari cidera yang serius karena tidak ada kemungkinan jatuh saat berolahraga, dengan bergerak di air terutama lansia. Karena beraktivitas di darat bagi lansia, dapat mempertahankan keseimbangan saja tidak akan mudah dan dapat beresiko jatuh dan berakibat cidera dan berakibat fatal. Begitu pula dengan efek kenaikan suhu tubuh, tidak seperti beraktivitas di air di darat otomatis suhu tubuh juga terpengaruh oleh panas terik matahari.
Warga Argosari Sedayu Bantul tersebut menjelaskan aktivitas fisik di terik matahari yang dilakukan terus menerus dan tanpa asupan cairan yang cukup akan berbahaya apalagi apabila tidak sadar akan bahaya dehiderasi. Bagi orang yang dalam kategori obesitas menopang berat badan merupakan hal yang cukup berat, terutama bagi tulang dan persendian, apalagi ketika berolahraga semua aktivitasnya cenderung harus melawan gravitasi seperti berlari, melompat, dan lainnya. Kondisi berat tubuh yang berlebih akan menambah berat pula bagi tenaga yang dibutuhkan untuk beraktivitas fisik. Sedangkan beraktivitas di air ketika berenang justru memberikan keuntungan bagi lansia yang memiliki berat badan berlebih dikarenakan di air ia tidak menopang berat badannya sendiri karena ditopang oleh gaya dorong air.
Menurut dosen mata kuliah pendidikan olahraga tersebut, olahraga renang bagi lansia tentu saja tidak dalam intensitas yang memaksa seperti yang dilakukan anak-anak, remaja atau dewasa terlebih pada renang prestasi. Olahraga renang bagi lansia, tentunya memerlukan inovasi dan pengembangan tersendiri agar aktivitasnya dapat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lansia. Kolam renang tempat untuk melakukan aktivitas renang bagi lansia pun bisa dibuat berbeda agar keamanan dan keselamatan dapat tetap terjaga. Jarak tempuh untuk berenangnya juga tidak seperti untuk remaja atau dewasa, demikian pula gerakan yang dilakukan tidak harus dipaksakan seperti melakukan teknik gaya renang yang ada ketika berkompetisi. Yang digarisbawahi adalah perlunya pengembangan dan inovasi aktivitas olahraga renang bagi lansia secara lebih lanjut untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya. Renang bagi lansia dilakukan secara terukur dan dibuat dalam aktifitas yang menyenangkan dengan konsep renang rekreasi, tidak menitikberatkan pada teknik/gaya renang, jarak dan waktu seperti renang kompetisi.
Subagyo menyarankan, agar lansia lebih aman dan nyaman dalam berenang perlu melakukan beberapa hal diantaranya mengenali fasilitas dan sarana prasarana kolam renang yang ada dan melakukan pemanasan secukupnya sebelum melakukan aktivitas renang. “Basahi terlebih dahulu anggota badan menggunakan air kolam agar suhu tubuh beradaptasi dengan air kolam, dan masuklah ke kolam renang yang sudah ditentukan melalui tangga, jangan melompat langsung ke air” katanya. Setelah berada dalam air gerak-gerakkan terlebih dahulu anggota badan di dalam air, karena bergerak di air berbeda dengan di darat. Sebaiknya lakukan pengaturan pernafasan di air dengan mengambil napas di atas permukaan air dan mengeluarkan napas di dalam air. Subagyo mengingatkan agar melakukan aktivitas berenang dilakukan sesuai dengan kemampuan kondisi fisik masing-masing dan jangan memaksakan diri. (Dedy)