“Aku bangga menjadi Insinyur Indonesia. Saat masih kecil dulu, ketika ditanya apa cita-citamu, Aku jawab pingin jadi insinyur. Maka saat ini saya senang dan bangga bisa berdiri di sini mewakili teman-teman peserta yudisium program profesi insinyur ini,” kata Sucipto wakil dari para peserta yudisium dan pelantikan Program Profesi Insinyur Batch IV, pada hari Jum’at di Ruang Sidang Utama Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta. Hadir pada kegiatan ini Rapim, Wakil Dekan FT, Kaprodi PPI, Ketua BPPU, Kabiro dan tamu undangan lainnya, juga dihadiri Ketua Persatuan Insinyur Daerah Istimewa Yogyakarta, Ir. Supriyo.
Berdasarkan laporan dari Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A., bahwa, Walaupun dengan protokol yang ketat, UNY dapat menyelenggarakan upacara yudisium dan pelantikan program profesi insinyur batch IV ini diikuti oleh 16 peserta, yaitu Basyirun, I Made Sudana, Sucipto, Eko Nugroho Julianto, Sri Sukamta, Henry Ananta, Bambang Endroyo, Ade Hermawan Susilo, Dhika Arif Pratama, Fitri Nugraheni Adwitya, Agung Purwanto Bhaskara, Darmono, Ardy Seto Priambodo, Gunadi dan Hartoyo.”
Lebih lanjut Margana menyampaikan, “Sampai dengan sekarang sudah UNY sudah meluluskan 49 insinyur, yang terdiri dari batch 1 sejumlah 25 mahasiswa, batch 2 sejumlah 9 mahasiswa, batch 3 mahasiswa sejumlah 15 mahasiswa, dan wisuda batch 4 sejumlah 16 mahasiswa, sehingga sudah total 65 mahasiswa berhasil menyandang gelar Insinyur.”
“Pola Pembelajarannya dengan menggunakan dua pola, yaitu Pola Recognisi Pembelajaran Lampau, dan Pola Tatap Muka. Dengan jumlah total 24 SKS. Yang terdiri dari Kode Etik dan Etika Insinyur, Profesionalisme Keinsinyuran, Keselamatan Kerja dan Keamanan Lingkungan, Praktik Keinsinyuran, Studi Kasus, Seminar, Worshop, dan Diskusi,”jelas Margana.
Sedangkan, “ IPK tertinggi 3,81 diraih oleh dua orang mahasiswa yaitu Basyirun dari Unes Semarang dan Sucipto dari Bangka Belitung, dan rata-rata IPK untuk yudisium saat ini adalah 3,65,”tambah Margana.
Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., menyampaikan ucapan selamat telah meraih cita-citanya menjadi insinyur. Sutrisna berpesan, “Berdasarkan statistik, Indonesia ini masih sangat membutuhkan insinyur. Indonesia sekarang ini yang sedang menuju menjadi negara modern butuh insinyur yang memiliki kompetensi. Profesi(onal) itu memiliki tiga kompetensi yang pertama Keahlian, yaitu harus ahli dibidang masing, dan harus ditunjukkkan itu keahliannya di masyarakat. Ciri kedua adalah tanggung jawab, mengandung panggilan jiwa , tanggungjawab didunia dan di akherat. Ketiga Kesejawatan ditunjukkan dalam organisasi profesi dalam hal ini PII (Persatuan Insinyur Indonesia).”
“Di era ini yang lebih dikenal dengan Revolusi Industri 4.0, maka harus menguasai 4 C yaitu creative yang didalamnya ada inovasi, kedua critical thinking, ketiga comunication, dan yang keempat collaborative. Sehingga saya percaya Saudara akan telah memiliki 4C itu, saya juga percaya Saudara dapat mengembangkan 4c dengan berbagai kompetensi kesejawatan profesi yang sudah Saudara miliki“ jelas Sutrisna. (Sud)