Permasalahan minat membaca anak-anak bangsa Indonesia sampai sekarang masih sangat rendah dibandingkan negara lain. Minat membaca yang rendah terutama terjadi pada daerah-daerah yang belum terjangkau atau kurang terkonsentrasi oleh Lembaga Pendidikan, sehingga belum banyak gerakan meningkatkan literasi baca anak-anak. Hal ini menjadi salah satu alasan bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam peningkatan minat baca dan literasi anak-anak dengan program yang diinisiasi. Hal ini dilakukan oleh Hesty Nadia Pratiwi, mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi Angkatan 2019 yang mengikuti program Asistensi Mengajar dari Kegiatan Belajar di Luar Kampus yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Sosiologi. Hesty Nadia melaksanan program Asistensi Mengajar di Pondok Pesantren Nurul Hasan TK/TPA di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Program-program yang dilakukan oleh Hesty melalui kegiatan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan menjadi perwujudan pembangunan pendidikan yang merata dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pondok Pesantren Nurul Hasan TK/TPA Hasan merupakan Yayasan yang dibentuk dari keprihatinan para guru Al-Qur’an di Desa Cahya Maju. Pondok Pesantren Nurul Hasan terbentuk atas keprihatinan masyarakat terkait pembelajaran agama islam yang masih kurang dan masih ditemukannya anak-anak yang belum bisa atau lancar membaca Al-Quran. Selain itu, pondok pesantren ini termasuk lembaga pendidikan non formal dimana kurikulum pada lembaga pendidikan tersebut masih salafi atau tradisonal.
Program yang dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan asistensi mengajar di satuan Pendidikan adalah mendirikan program “POJOK BACA”. Strategi dalam implementasi program “POJOK BACA” yaitu sebelum pembelajaran dimulai anak-anak diwajibkan membaca buku selama 15 menit. Menyediakan rak-rak buku dan menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan pembelajaran anak-anak seperti buku fikih mabadi 1, fikih mabadi 2, fikih mabadi 3, asmaul husna, sholawatan, akidah akhlak, kumpulan hadist. Anak-anak diperbolehkan meminjam buku dengan syarat tidak boleh robek, dilarang coret buku sehingga tercipta tanggung jawab pada anak-anak.
Dengan adanya program “POJOK BACA”, terjadi perubahan minat pada anak-anak, karena terlihat pada pertemuan selanjutnya anak-anak sudah siap-siap membaca buku dengan kriteria buku disertai gambarnya. Adapun kriteria anak-anak yang memakai buku sesuai dengan kesenangan mereka. Buku-buku yang disediakan seperti buku fikih mabadi 1, fikih mabadi 2, fikih mabadi 3, asmaul husna, sholawatan, akidah akhlak, kumpulan hadist. Dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi, menunjukkan bahwa program “POJOK BACA” pada anak-anak sudah sangat baik untuk diimplementasikan.
Diharapkannya dengan diimplementasikan program “POJOK BACA” di Pondok Pesantren Nurul Hasan Desa Cahya Maju Kabupaten OKI, dapat kebermanfaatan dari program ini bisa berjalan dan tetap terus berkembang. (Hesty Nadia)