“Alhamdulillah pelaksanaan UTBK Gelombang II di Pusat UTBK Universitas Negeri Yogyakarta dapat berjalan dengan lancar, sesuai yang diharapkan dengan mengacu pada protokol Covid-19 yang sampai saat ini belum atau tidak ada kasus claster UTBK. Ini yang harus kita syukuri bersama-sama,” kata Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. disela-sela memantau jalannya UTBK pada sesi terakhir gelombang II, Sabtu (1/5).
“Semua panitia, dan pihak-pihak terkait, sudah memiliki rasa komitmen pentingnya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan. Semua pihak baik para calon mahasiswa yang mengikuti UTBK ataupun Bapak/Ibu yang diberi amanah untuk mengawal pelaksanaan UTBK,” urai Margana.
Margana menjelaskan, “Dengan adanya WA Broadcast yang disampaikan H-2 atau H-3 kepada calon peserta tes, setidaknya sudah memberikan informasi lebih awal untuk melaksanakan rapid, Ge-Nose, ataupun yang lain sebagai salah satu persyaratan sebagaimana dipersyaratkan oleh Satgas Covid Daerah.”
Tentang komitmen untuk melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 Wakil Rektor Bidang Akademik menjelaskan, “UNY memberikan komitmen yang kuat untuk memenuhi protokol Covid-19 termasuk sarana prasarana dalam melaksanakan protokol Covid-19 termasuk cuci tangan, jaga jarak, memakai masker “ingat pesan Ibu 5M”, termasuk sterisasi tempat yang digunakan UTBK untuk meminimalisir penyebaran virus Covid. Dengan adanya pintu-pintu masuk yang sudah dibagi-bagi per lokasi agar tidak terjadi lalu lalang, tidak tersentral namun dibagi beberapa titik, ini memberikan kontribusi supaya tidak terjadi lalu lalang, agar terjadi kenyamanan juga.”
Menanggapi tentang waktu pelaksanaan pada sesi pagi yang masih terlalu pagi, bagi Wakil Rektor Bidang Akademik ini malah merupakan barokah. “Pelaksanaan jadwal tes yang terlalu pagi ini merupakan barokah, seiring dengan bulan puasa/Ramadhan, setelah makan sahur dan melaksanakan ibadah sholat shubuh malah langsung bisa berangkat ke sini, udaranya masih sangat segar juga, disamping lalu lintas juga belum ramai. Jangan sampai terjadi penumpukan di siang hari. Karena antar sesi pagi dengan sesi siang, supaya tidak ada penumpukan antara yang pulang maupun yang datang, tidak krodit, tidak terjadi penumpukan.”
Sedangkan tentang banyaknya peserta yang mengikuti UTBK di UNY terbanyak di Provinsi DIY, Margana menjelaskan, “Ini barokah untuk UNY dan barokah untuk panitia, khususnya calon peserta UTBK, karena peserta yang melaksanakan tes di UNY sejumlah 15. 370 ini kan jumlah yang terbanyak di DIY. Artinya UY diberi kepercayaan oleh masyarakat di dalam mengawal UTBK ini dengan mengedepankan berbagai kenyamanan diantaranya kenyamanan sosial –senyum-sapa-salam- dan sebagainya. Kenyamanan psikologis memberikan ketenangan bagi semua calon peserta, kenyamanan akademik yang disampaikan secara jelas SOP dsb. Dan kenyamanan lingkungan, kampus bersih, asri, indah, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana, dengan adanya Digital Library, Gedung IDB. Masyarakat sudah mulai tahu, ternyata UNY sebagai tempat UTBK yang nyaman ini perlu kita ciptakan. Ini menjadi magnetik bagi calon peserta UTBK untuk memilih tempat UTBK di Pusat UTBK UNY.”
Sementara itu, di tempat terpisah Dr. Setya Raharja, M.Pd. selaku Ketua Admisi PMB UNY menjelaskan bahwa pada gelombang 2 ini melayani 6.968 peserta dari total 15.370 peserta pada gelombang 1 dan 2, sedangkan pengawas yang dilibatkan 478 (dosen dan tendik), dengan jumlah teknisi 80 teknisi. Ruang yang dipergunakan pada gelombang II berjumlah 40 ruang yang terdiri dari 6 lokasi tempat. Sampai dengan sesi terakhir (sesi 26) pada gelombang II, dari jumlah peserta 6.967 yang hadir mengikuti tes sejumlah 6.415 (92%) peserta, tidak hadir 552 (8%) peserta. Sedangkan berdasarkan data dari Komandan Satpam UNY, Sukina, dari keseluruhan jumlah yang tidak hadir tersebut, hanya terdapat 5 peserta yang tidak dapat mengikuti tes karena tidak membawa hasil rapid negatif covid-19. (Sud)