“Pembangunan Indonesia harus dimulai dari desa dan fokus utamanya pada peningkatan kualitas SDM serta pembangunan ekonomi warga desa,” demikian dikatakan Menteri Desa PDTT, Drs A. Halim Iskandar, M.Pd. pada beberapa waktu yang lalu pada saat beliau dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di UNY.
Demikian juga, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNY, Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes. mengatakan, “Sesuai dengan tridharma perguruan tinggi UNY, pendidikan, penelitian dan publikasi juga pengabdian masyarakat. Kampus itu bukan menara gading, tetapi kampus itu kita buat menara air yang bisa memberikan kehidupan. Kementerian memiliki 8 indikator kinerja yang menjadi sasaran kita. Kampus menghasilkan iptek, kita turunkan kita regulasikan menjadi kampung yaitu masyarakat Indonesia, dan kantor ataupun stakeholders, sehingga sangat pas untuk kolaborasi.”
Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta dalam mengaplikasikan program pengabdian kepada masyarakat menggandeng beberapa Kepala Daerah untuk bekerja sama dalam hal peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia. Salah satu program yang dilaksanakan dalam peningkatan sumber daya manusia adalah Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan. Implementasi Kerjasama yang dimaksud dalam hal ini adalah Seleksi Pengisian Formasi Kepala Daerah di tingkat Desa yang dilaksanakan pada Senin (7/6).
Bila mana dikaitkan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs yang merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat, upaya UNY ini termasuk dalam kategori Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh.
Semua asa dari kegiatan seleksi ini nantinya akan bermuara pada desa yang makin kuat, dengan terpilihnya SDM Kelurahan dan Aparaturnya. Hanya dengan kekuatan inilah Indonesia dapat maju mulai dari desa. Kekuatan para lurah dan aparaturnya juga dapat menjadi kunci membangkitkan kesejahteraan masyarakat pascapandemi. Desa yang efektif nantinya dapat mengalokasikan penggunaan dana desa, berupa penanganan kesehatan warga, jaring pengaman warga miskin, dan kebangkitan ekonomi desa.
Peserta yang mengikuti seleksi perangkat desa berdasarkan keterangan dari Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes berjumlah 454 peserta. “Jumlah peserta berjumlah 454 orang, yang berasal dari Kecamatan Gabus (Desa: Banjarejo, Bendoharjo, Gabus, Kalipang, Keyongan, Nglinduk, Pandanharum, Pelem Sulursari, Suwatu, Tahunan, Tlogotirto, Tunggulrejo); Kecamatan Pulokulon (Desa: Jambon, Jatiharjo, karangharjo, Mangunrejo, Mlowokarangtalun, Pulokulon, Randurejo, Sembungharjo, Sidorejo, Tuko) ; dan Kecamatan Tanggungharjo (Desa: Brabo, Kaliwenang, Kapung, Mrisi, Ngambakrejo, Padang, Ringinpitu, Sugihmanik).”
“Sedangkan formasi yang akan diisi ada 138 posisi, yang tersebar di berbagai Kecamatan/desa disesuaikan dengan formasi yang kosong, antara lain Kaur: Perencanaan, Keuangan, Tata Usaha dan Hukum, Kasi: Pemerintahan, Kesejahteraan, Pelayanan, dan Kadus. Berdasarkan jumlah peserta, dari kecamatan Gabus tersedia 67 formasi, terdapat 188 pendaftar; di kecamatan Pulokulon tersedia 43 formasi sedangkan terdapat pendaftar sejumlah 170 orang; sedangkan pada kecamatan Tanggungharjo terdapat 28 formasi, namun yang mendaftar sejumlah 93 orang.” Jelas Siswantoyo.
Sementara itu, Camat Gabus, Grobogan , Gogot Triyono ketika ditemui saat mendampingi pelaksanaan seleksi aparat di SMA Negeri 1 Gabus berharap semoga seleksi penyaringan perangkat desa dapat berjalan lancar dan menghasilkan seseorang yang mumpuni.
Gogot Triyono menyampaikan, “Semoga proses penyaringan perangkat desa dapat berlangsung dengan baik dan lancar, jujur, transparan, masing-masing pihak bisa menerima dan pelaksanaan dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar. Harapan kami dengan terselenggarakan tes dengan transparan ini mendapatkan sebuah perangkat desa yang betul-betul baik, dan benar-benar nantinya bisa melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik.”
Disamping Wakil Rektor Bidang Perencanaa dan Kerja Sama, hadir juga memonitoring pelaksanaan seleksi aparat di SMA Negeri 1 Gabus, Grobogan yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. selaku Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan mengaku puas dengan pelaksanaan seleksi ini yang telah menerapkan Protokol Kesehatan. “Penataan tempat, lokasi cukup memenuhi protokol kesehatan COVID-19 tidak terlalu berdekatan dan cukup memadai. Mudah-mudahan proses seleksi aparat desa ini yang terbaik untuk kecamatan Gabus ini,” terang Edi Purwanta. (Sud).