Madiun merupakan kota yang terkenal dengan julukannya sebagai kota “gadis”, hal ini tak bukan adalah merupakan akronim dari perdagangan, pendidikan dan industri. Dalam rangka meningkatkan berbagai sektor yang salah satunya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, maka pemkot Madiun melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Bertempat di ruang sidang utama rektorat, pada hari Jumat (11/6), Walikota Madiun beserta jajarannya ditemui langsung oleh Rektor UNY beserta jajaran pimpinan untuk menyepakati MoU tersebut. Rombongan dari Madiun yang dipimpin langsung oleh Walikota, didampingi pula oleh Wakil Walikota, dan beberapa anggota Forkopimda. Sedangkan ikut hadir mendampingi Rektor UNY, unsur rapim, Ketua LPPM, Ketua BPPU, Ketua LPMPP, Kepala Biro, Pengelola Kampus Wates/Gunungkidul, Staf Ahli, Ketua Inkubator Bisnis dll.
Dalam sambutannya, Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd selaku walikota Madiun menyampaikan bahwa, saat ini Madiun sedang “mempercantik diri”. Madiun menguatkan kemitraan untuk pembangunan yang berkelanjutan di berbagai bidang baik dengan kota-kota lain di Indonesia, maupun dengan instansi-instansi terkait. Bersama UNY, beberapa sasaran sektor diantaranya terkait bidang pariwisata, kajian dan penelitian pada bidang sosial, maupun pemberdayaan UMKM di sektor ekonomi.
Sementara itu, Rektor UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes pun menyampaikan dalam sambutanya, bahwa UNY sangat mengapresiasi dengan baik bentuk kerjasama ini. Hal ini juga merupakan komitmen dan sinergi UNY dalam tri dharma perguruan tinggi dalam mencapai target, seperti pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan kota Madiun serta membangun diskusi terkait kegiatan yang direncanakan potensi kerja sama lain yang dapat dikembangkan,” demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY, Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes.
Lebih lanjut Siswantoyo mengatakan bahwa Kota Madiun dan Inkubator Bisnis LPPM UNY sedang menjajaki rencana kerjasama penyediaan sepeda listrik wisata kota Madiun, sedangkan kegiatan kerja sama yang berpotensi untuk dapat dijajaki diantaranya Pendampingan dalam pengembangan wisata melalui Sport Tourism, Pelatihan terapy dan reflexology (massage) untuk 1000 terapis yang ditempatkan di griya bugar pada setia desa wisata/lokasi wisata. Program ini dapat memfasilitasi penyandang disabilitas tuna netra untuk lebih diberdayakan. Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah untuk Pelaksanaan Pendidikan yang Baik dan Pencegahan Bullying. Pelatihan dan Pendampingan Bisnis pada Pedagang Sentra Kuliner atau UMKM melalui Inkubator Bisnis UNY. Kolaborasi Pengembangan Sistem Monitoring UMKM dan Wirausaha Daerah menggunakan Sistem Inkubasi Bisnis Daerah melalui Inkubator Bisnis UNY. Pendampingan dan Monitoring KPM PKH Penerima Bantuan Modal Usaha melalui Inkubator Bisnis UNY. Pengembangan Model Pengelolaan Sampah Urban melalui Inkubator Bisnis LPPM UNY. Implementasi kerjasama penggunaan produk – produk Tenant Binaan Inkubator Bisnis LPPM UNY. Kolaborasi penelitian bersama mitra UNY (Instansi pemerintah pusat/perusahaan/NGO) untuk pengembangan potensi daerah. Pendampingan masyarakat dalam pengembangan SDM (Buruh Migran dengan Keterampilan Khusus, dan Packaging Produk Lokal).
Hasil kunjungan dan kerjasama ini dicurahkan dalam penandatanganan MoU dan dilanjutkan dengan berkunjung ke LPPM untuk melihat beberapa produk unggulan inkubator bisnis. (Taufik)