VR-CLASROOM MEMBUAT BELAJAR DARING MENYENANGKAN

Tim VR-CLASROOM

Pembelajaran daring menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan akses pendidikan dengan memanfaatkan teknologi. Kegiatan pembelajaran daring yang praktis belum tentu seefektif di dalam kelas konvensional atau tatap muka. Tidak efektifnya kegiatan pembelajaran daring yang diterapkan dapat menimbulkan berbagai dampak dalam proses pembelajaran. Salah satunya ialah siswa cenderung kurang konsentrasi dan kurang memperhatikan materi yang disampaikan, dikarenakan tidak adanya pengawasan secara langsung oleh guru. Terutama saat kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi telekonferensi, faktanya siswa sering kali mematikan kamera video dan melakukan berbagai aktivitas diluar kegiatan pembelajaran ketika guru sedang menyampaikan materi sehingga kegiatan belajar pun dinilai kurang efektif. Salah satu solusi untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran daring adalah dengan menguatkan interaksi antara guru dan siswa serta memanfaatkan penggunaan media pembelajaran yang dapat mengontrol siswa agar tetap fokus ketika proses pembelajaran berlangsung. Untuk itu sekelompok mahasiswa prodi teknologi pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY mengembangkan aplikasi kelas virtual Virtual Reality-Classroom untuk memfasilitasi pembelajaran daring. Mereka adalah Bayu Setyawan, Nur Istifariyati, Hani Widya Putri, Nabila Zahratussholihah dan Reza Pahlevi.

Menurut Bayu Setyawan Virtual Reality-Classroom merupakan penggabungan teknologi konferensi dengan virtual reality yang berbentuk aplikasi kelas virtual yang menyediakan layanan pembelajaran di kelas secara jarak jauh, berbagi konten, mengirim pesan dan berinteraksi langsung. Aplikasi ini memungkinkan guru mengajar dan siswa belajar pada ruang kelas virtual reality dengan dilengkapi sarung tangan controller sebagai alat kontrol aplikasi Virtual Reality-Classroom dan perangkat kacamata virtual reality sebagai perangkat penghubung untuk melihat kelas virtual secara 360 derajat, serta melihat dan berinteraksi dengan guru dan siswa lain secara langsung menggunakan mic. Di dalam kelas virtual tersebut, guru dan siswa memiliki karakter yang bisa diatur sesuai kebutuhan. “Jadi, aplikasi ini membuat kelas nyata dalam bentuk virtual reality” ungkap Bayu. Nur Istifariyati menambahkan Virtual Reality-Classroom menghadirkan pengalaman pembelajaraan yang menyenangkan dan memberikan kesan yang mendalam untuk seluruh siswa. “Sejalan dengan upaya memfasilitasi pembelajaran daring Virtual Reality-Classroom ada untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran saat ini dan melakukan pengembangan untuk masa depan” katanya. Dengan adanya aplikasi Virtual Reality-Classroom, guru dan siswa tidak dibatasi lagi dengan tatap muka di ruang kelas nyata, tetapi dapat melakukan tatap muka secara nyata di ruang kelas maya.

Reza Pahlevi menjelaskan teknologi ini memungkinkan guru dan siswa belajar pada ruang kelas virtual dengan sarung tangan controller sebagai alat kontrol aplikasi, kacamata virtual reality sebagai perangkat penghubung untuk melihat kelas virtual 360 derajat dan berkomunikasi dengan siswa kelas dengan avatar mereka. “Teknologi ini memungkinkan melihat materi secara langsung yang ada dari buku seperti galaksi, inti bumi sehingga membuat kelas nyata dalam bentuk virtual reality” kata Reza. Penggunaannya diawali registrasi dengan mengisikan nama, jenis kelamin dan tinggi badan, memindai wajah dengan pemindai wajah dari rambut sampai leher serta memilih outfit atau baju sekolah. Fitur yang tersedia new class untuk membuat kelas baru dan join class untuk bergabung dengan kelas yang sedang berlangsung, share virtual untuk berinteraksi dengan konten pembelajaran yang berupa presentasi, jelajah sejarah, sains, seni dan sebagainya. Virtual Reality-Classroom dapat memfasilitasi interaksi sosial dalam dunia virtual seperti diskusi dan chat antar pengguna. Dengan aplikasi ini diharapkan pada masa depan pembelajaran daring dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan dan berkesan mendalam bagi siswa. Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Futuristik Konstruktif tahun 2021. Hal ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu. (Dedy)