PROSPEK SPORT TOURISM SEBAGAI PENGHASIL DEVISA NEGARA

PROSPEK SPORT TOURISM SEBAGAI PENGHASIL DEVISA NEGARA

“Mengelola cabang olahraga seperti basket, bulutangkis, sepakbola, balap sepeda ataupun olahraga lainnya yang dikolaborasikan dengan industri olahraga, ternyata memang tidak mudah. Semuanya ada tantangan dan seninya,” buka Associate Prof. Dr. Mohd Salleh Bin Aman dari University of Malaya. Penyelenggaraan olahraga tentunya berkaitan dengan event organizer (EO). Dan ternyata banyak EO yang belum memanfaatkan potensinya secara maksimal.

Belakangan istilah ini berkembang pesat seiring dengan maraknya event olahraga yang dikaitkan dengan pengembangan destinasi wisata. Dengan diadakannya event olahraga di sebuah kawasan wisata, secara tidak langsung akan menggeliatkan dan mendongkrak ekonomi wisata daerah yang bersangkutan serta kawasan yang berdekatan. Inilah efek domino dari sport-tourism ini. Sport tourism ini mulai serius digeluti kalangan industri olahraga internasional. “Ambilah contoh event Tour de France, Tour de Prambanan, Tour de Singkarak. Event seperti itu pastilah memberikan profit yang sangat besar dan memberikan devisa pada negara.

Pengelolaan olahraga dengan menajemen industri olahraga harus saling menunjang, sehingga menjadi sukses besar sekaligus mampu merekrut generasi muda menjadi motivator dan konseptor professional. “Disinilah generasi muda, terutama generasi muda Indonesia, mengambil peran dan melihat prospek serta trend yang sedang berjalan. Tidak hanya menyasar ke olahraga besar saja, tapi olahraga yang diminati masyarakat saat ini” ungkapnya dihadapan Mahasiswa S2 Ilmu Keolahragaan PPs UNY. (ant)