Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY pada Sabtu, 25 September 2021 menyelenggarakan Webinar dengan tema “ Skill Kepemimpinan& Berkomunikasi Pelatih Olahraga yang Menangani Atlet Usia Muda”. Menghadirkan Narasumber handal dibidang olahraga seperti, Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., ( Guru Besar Pendidikan Kepelatihan FIK UNY) , Nawan Primasoni, M.Or (ketua Sekolah Labolatorium Olahraga FIK UNY) serta moderator Dr. Sulistiyono, M.Pd (Dosen Ilmu Keolahragaan FIK UNY).
Acara webinar kali ini sukses menarik minat para pelaku olahraga termasuk diantaranya para lulusan FIK UNY yang yang sekarang menekuni profesi sebagai Atlet maupun pelatih.
Dalam paparanya kali ini, Siswantoyo menjelaskan bahwa seorang pemimpin baik itu pemimpin organisasi atau seorang pelatih olahraga (Coach) hendaknya harus bisa membuat anggotanya ataupun atletnya merasa nyaman, percaya, dan merasa terlindungi oleh kehadiranya. Selain itu ia juga harus mempunyai visi dan misi yang jelas yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik, bekerja dengan penuh semangat dan totalitas sehingga bisa memberdayakan anggotanya.
Dalam melaksanakan roda kepemimpinan, hendaknya seorang pemimpin juga harus bisa bekerjasama dan memotivasi anggotanya sehingga tercipta kesolidan dan bisa menciptakan kinerja yang baik serta mampu mengatasi setiap hambatan.
“Tentu saja dalam hal ini kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan oleh pemimpin agar bisa menggerakkan dan mempengaruhi anggotanya mewujudkan visi misinya,” ujar Siswantoyo yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama.
Jika seorang pemimpin sudah bisa mengendalikan dan mengajak anggotanya untuk mewujudkan tujuan bersama serta memperoleh kepercayaan penuh maka dipastikan ia akan menjadi teladan dalam organisasi tersebut.
Terkait dengan komunikasi Nawan Primasoni menjelaskan sangat penting dilakukan antara pimpinan dengan anggotanya untuk memberikan instruksi, membangun motivasi serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Untuk dunia olahraga, komunikasi diperlukan pelatih untuk membangun mental para atlet agar termotivasi menjadi juara. Komunikasi juga harus dilakukan secara jujur dan terbuka serta berkeseninambungan baik ketika dimasa senang maupun susah agar terbangun rasa kebersamaan yang tinggi antara pelatih dan atlet.
“lewat komunikasi yang rutin pelatih bisa lebih memahami kelebihan, kelemahan, kegemaran, tujuan, latar belakang, dan perkembangan atletnya,” kata Nawan.
Kekompakan juga bisa dibangun lewat komunikasi karena pelatih bisa menerima dan mendengarkan usul serta saran dari atlet dan lewat komunikasi pula para atlet bisa berbagi pengalaman. (Khairani Faizah)